Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Orang punya reputasi baik, dikenal banyak mengucapkan kalimat-kalimat hikmah sekalipun sesekali bisa jadi setan menyusup dalam ucapannya. Jadi, jangan pernah taklid buta kecuali hanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ciri kalimat haqq adalah meresap dalam hati, diterima fitrah bersih, maknanya diterima orang-orang saleh dan diakui ulama-ulama baik, walaupun yang mengucapkan orang munafik.
Ciri kalimat batil adalah diingkari oleh hati yang bersih, dan dipertanyakan oleh ulama-ulama besar nan ikhlas, walaupun yang mengucapkan orang yang dianggap wali dan ahli hikmah.
Muaż berkata,
Artinya,
“Berhati-hatilah kalian dengan penyimpangan Si Bijak, sebab terkadang setan akan mengucapkan kesesatan (kebathilan) melalui lisan orang bijak tersebut. Dan sungguh, seorang munafik terkadang akan mengucapkan kata-kata yang benar.” Yazid berkata: Aku bertanya kepada Mu’adz: “Semoga Allah merahmatimu, bagaimana saya bisa tahu seorang bijak terkadang akan mengatakan sesuatu yang sesat dan orang munafik yang akan mengatakan sesuatu yang benar?” ia menjawab: “Ya, berhati-hatilah dengan perkataan orang bijak yang populer tapi banyak yang mempertanyakan: ‘Apa ini?’ Meski demikian, janganlah kalian meninggalkannya. Sebab kemungkinan ia akan kembali kepada kebenaran. Terimalah kebenaran jika kamu mendengarnya. Karena kebenaran itu bercahaya.” (Abū Dāwūd)
3 Februari 2024/ 22 Rajab 1445 H pukul 10.35