Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Terburu-buru itu jelek.
Berasal dari setan.
Kecuali pada 5 perkara,
- Memberi makan tamu
- Mengurus jenazah
- Menikahkan gadis
- Membayar utang
- Bertobat
Manapun dari 5 hal ini yang ditunda-tunda padahal mampu menyegerakan, maka justru itu yang dari setan.
Ḥātim al-Aṣamm berkata,
Artinya,
“Terburu-buru itu dari setan kecuali dalam 5 perkara; Memberi makan jika tamu datang, mengurus mayit jika wafat, menikahkan gadis jika sudah dewasa, membayar utang jika jatuh tempo, dan bertobat dari dosa jika bermaksiat.” (Siyar al-Salaf al-Ṣāliḥīn, juz 3 hlm 1103)
***
Qultu: “Terburu-buru” yang dipuji dalam atsar di atas adalah bahasa majasi. Maksudnya adalah MENYEGERAKAN. Yakni mempercepat tapi dengan penuh perhitungan dan pertimbangan matang. Bukan grusa-grusu terburu nafsu yang mentah yang bisa menyeret pada keburukan.
25 Mei 2024 / 17 Dzulqa’dah 1445 pada 08.36