Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jika dua orang mukmin hubungannya tidak enak, lalu salah satu sudah berusaha mengajak baikkan, tapi yang satu menolak baikkan, maka yang diampuni dosanya hanya salah satu saja. Yakni yang berusaha baikkan. Ibnu Raslān berkata,
Artinya,
“Jika salah seorang dari keduanya mengajak baikan, tapi yang lain menolak maka yang mengajak baikan akan diampuni dosanya.” (Faiḍu al-Qadīr, juz 3 hlm 259)
***
Terkadang memang dua mukmin itu hubungannya tidak enak karena salah satu jelas-jelas berbuat zalim. Tetapi jika si zalim ini tobat, insyaf, meminta maaf, dan mengajak baikan, tetapi yang dizalimi menolak dan belum rida, maka yang berinisiatif minta maaf itu tetap akan diampuni dosanya. Terkait dosa apa yang diampuni, maka hanya Allah yang tahu.
Adapun yang dizalimi, maka penolakan beliau tidak dihitung dosa, akan tetapi tidak mendapatkan keutamaan diampuni dosanya dalam kasus ini.
Orang terzalimi punya hak untuk tidak rida dan menuntut di akhirat. Ada plus-minusnya.
Plusnya, ada harapan dapat kebaikan orang yang menzalimi di hari penghisaban.
Minusnya, dosanya yang lain tetap dihisab ketat oleh Allah.
Jika mau memaafkan orang yang menzalimi, maka ada harapan semua dosa yang bahkan kita lalai untuk minta ampun maka akan diampuni semua oleh Allah.
30 Juli 2024 / 23 Muharram 1446 pada 10.17