Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Seekor singa akan membunuh seekor zebra ketika lapar.
Tapi ya hanya satu yang dibunuh.
Setelah kenyang, dia mungkin bisa bertahan dua hari hingga sepekan tidak makan sampai memutuskan berburu lagi.
Singa hanya membunuh mangsa sekedar butuh saja.
***
Andai singa berpikir menyimpan, ceritanya bisa lain lagi.
Jika dia berpikir menyimpan makanan untuk persediaan sebulan, maka dia akan membunuh zebra lebih banyak.
Jika yang ia pikirkan persediaan 1 tahun, maka lebih banyak zebra yang ia bunuh.
Jika yang ia pikir persediaan seumur hidup 15 tahun, maka jauh lebih banyak lagi zebra yang dibunuhnya.
Jika dia juga berpikir mengamankan makanan betinanya, anak-anaknya, bahkan koloninya, maka bisa berlipat-lipat lagi zebra yang dibunuhnya.
Yang seperti ini bisa merusak keseimbangan alam dan mata rantai makanan.
***
Sampai sini jelaslah, bahwa watak yang merusak itu sebenarnya bukan kebutuhan, tapi sifat TAMAK.
Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ menasihati agar jangan memiliki sifat tamak. Sebab sifat tersebut bisa membinasakan diri sendiri, bahkan juga merusak lingkungan.
Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Dua ekor serigala kelaparan yang dilepas di tengah-tengah kumpulan kambing tidaklah punya daya perusak lebih dahsyat ketimbang seseorang yang tamak dengan harta dan tamak dengan kemuliaan (duniawi) untuk din-nya.” (H.R. al-Tirmiżī)
12 Agustus 2024 / 7 Safar 1446 pada 13.42