Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Diberi sedih dan susah itu sebenarnya cerminan kelalaian dalam bertobat, istigfar dan beramal saleh. Pada saat yang sama dia terus memproduksi dosa hingga makin lama makin menumpuk.
Jika Allah masih sayang pada hamba tersebut maka dia akan “dipaksa” untuk disucikan dari dosa-dosanya dengan cara diberi kesedihan, kesusahan dan tumpahan air mata. Al-Ḥakam berkata,
Artinya,
“Jika dosa-dosa seorang hamba sudah banyak dan dia tidak punya amalan untuk menghapusnya, maka Allah akan mengujinya dengan kesedihan supaya menghapus dosa-dosanya.” (al-Taubah, Li Ibn Abī al-Dunyā hlm 130)
23 Agustus 2024 / 18 Safar 1446 pada 13.32