Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ketika seorang mukmin sudah mencapai level zuhud yang tinggi dan mendapatkan YAQĪN yang kuat, maka sudah bukan soal pencapaian di dunia ini yang jadi fokus utamanya, tapi justru kesuksesan MELAKUKAN AMAL SALEH itulah fokus utamanya.
Artinya, apa yang dijanjikan oleh Allah lebih menarik hatinya (mā fī yadillāhi autsaq), daripada segala pencapaian duniawi hasil kerjanya.
Hasil di dunia yang indah baginya hanya “bonus” tambahan yang juga wajib disyukuri setelah mensyukuri kesuksesan melakukan amal saleh dengan benar.
Kalaupun hasilnya tidak persis seperti yang diharapkan, maka dia tetap bersyukur karena sudah diberi taufiq sukses melakukan amal tersebut dan cukup mengharap balasan di sisi Allah sebagai kegembiraannya yang tertinggi. Dia tidak pernah kecewa dengan apa pun yang dianggap manusia sebagai “kegagalan” selama dia sudah menduga kuat telah beramal dengan benar.
Seperti itulah saat Rasulullah ﷺ yang mengangankan syahid fi sabilillah berkali-kali. Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Kalau seandainya tidak memberatkan umatku tentu aku tidak akan duduk tinggal diam di belakang sariyyah (pasukan khusus) dan tentu aku ingin sekali bila aku terbunuh di jalan Allah lalu aku dihidupkan lagi kemudian terbunuh lagi lalu aku dihidupkan kembali kemudian terbunuh lagi.” (H.R. al-Bukhārī)
Ini menunjukkan yang dikejar Rasulullah ﷺ adalah AMALNYA, bukan hasil perangnya. Menang perang atau kalah perang atau seri adalah kondisi-kondisi yang mungkin terjadi jika orang berjihad. Menyaksikan kemenangan atau tidak menyaksikan hasil peperangan juga kondisi yang mungkin terjadi jika orang berjihad. Tapi bukan itu fokus utamanya.
Justru fokus utamanya adalah balasan Allah terhadap mati syahid yang sangat luar biasa. Keyakinan tak tergoyahkan dengan janji Allah yang luar biasa bagi orang yang mati syahid membuat yang dikejar sebagai fokus utama adalah balasan di sisi Allah karena sebuah amal, bukan lagi pencapaian hasil di dunia.
Seperti itu pula yang bisa kita harapkan kepada mujahid-mujahid yang melawan penjajahan Yahudi di Timur Tengah.
21 September 2024 / 17 Rabiul Awal 1446 pada 05.30