Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Alangkah indahnya jika seorang hamba berhasil menjadikan semua dunia yang dimilikinya lebih remeh daripada satu kantong kresek bekas yang disimpannya.
Saat kita mendapatkan kantong kresek setelah membeli tomat misalnya, kantong itu kita simpan dengan harapan suatu saat bermanfaat saat membuang sampah atau kebutuhan lain.
Tapi hati kita sungguh meremehkan kepemilikan kantong kresek itu.
Kalaupun kantong kresek itu hilang, kita merasa biasa saja.
Saat mendapatkannya pertama kali kita juga tidak berteriak-teriak bergembira secara berlebihan.
Makna seperti inilah yang diajarkan oleh Ibnu Abbās terkait dunia.
Beliau mengajarkan hendaknya dunia itu lebih remeh di mata kita daripada tali sandal kita.
Diriwayatkan Ibnu Abbas berkata,
Artinya,
“Hendaknya dunia lebih remeh bagimu daripada tali sandalmu.” (Tārīkh Dimasyq)
***
Jangan disalahpahami dengan konsep bersyukur.
Maksud meremehkan dunia adalah tidak merasa sayang jika dunia dipakai beramal saleh.
Pelit adalah tanda bahwa dunia yang dimiliki itu sangat dicintainya.
Justru makna syukur adalah memaksimalkan semua dunia yang dimiliki untuk beramal saleh.
02 Desember 2024 / 1 Jumadil Akhir 1446 pada 11.00