Oleh : Ust. Muafa
Kepopuleran kitab tertentu adalah fenomena sejarah. Oleh karena itu bisa berubah-ubah tergantung gerakan intelektual yang hidup di zaman tertentu.
Berbicara madzhab Asy-Syafi’i, tentu saja kitab fikih pertama kali yang dikenal dan populer adalah kitab karya pendiri madzhab yaitu Al-Umm (الأم) dan Al-Hujjah (الحجة).
Setelah Asy-Syafi’i wafat, maka ilmu beliau disebarkan oleh murid-muridnya. Al-Muzani membuat ringkasan ilmu Asy-Syafi’i agar mudah dikuasai dalam sebuah kitab yang populer dengan nama Mukhtashor Al-Muzani (مختصر المزني). Kitab ini mendapatkan perhatian tinggi para ulama untuk diajarkan, dibuatkan syarah, diringkas lagi sehingga melahirkan kitab-kitab lain yang populer dikalangan Asy-Syafi’iyyah.
Sampai kira-kira empat abad kemudian, tepatnya di zaman An-Nawawi (wafat tahun 676 H), ada lima kitab syafi’iyyah yang populer di waktu itu yaitu,
1. Mukhtashor Al-Muzani
2. At-Tanbih (التنبيه) karya Asy-Syirozi
3. Al-Muhadzdzab (المهذب) karya Asy-Syirozi
4. Al-Wasith (الوسيط) karya Al-Ghazzali, dan
5. Al-Wajiz (الوجيز) karya Al-Ghazzali
An-Nawawi menulis,
Artinya : “…saya khususkan kitab-kitab ini (sebagai sumber pembahasan bahasa fikih) untuk membuat karya tulis karena lima kitab yang pertama (yaitu Mukhtashor Al-Muzani, At-Tanbih, Al-Muhadzdzab, Al-Wasith, dan Al-Wajiz) adalah kitab-kitab yang populer di kalangan ulama madzhab Asy-Syafi’i. Kitab-kitab itu banyak disirkulasikan oleh mereka, terpakai di setiap kota, dan masyhur di kalangan pakar dan pemula di setiap daerah…” (Tahdzibu Al-Asma’ Wa Al-Lughot, juz 1, hlm 3)
Setelah bangkitnya dua pendekar syafi’iyyah, yaitu Ar-Rofi’i dan An-Nawawi pada abad ke-7 H, maka karya dua guru besar inilah yang menjadi lebih populer dan seperti “menutup” 5 kitab populer sebelumnya. Di masa setelah ini, terkenal-lah kitab-kitab seperti,
1. Al-Muharror karya Ar-Rofi’i
2. Fathu Al-‘Aziz karya Ar-Rofi’i
3. Minhaj Ath-Tholibin karya An-Nawawi
4. Roudhotu Ath-Tholibin karya An-Nawawi
5. Al-Majmu’ karya An-Nawawi
Setelah itu muncul generasi mutaakkhirin syafi’iyyah yang melakukan tahrir madzhab fase dua, yakni gerakan yang diawali oleh Zakariyya Al-Anshori kemudian diteruskan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dan Ar-Romli. Akhirnya karya-karya mereka (berikut “turunan”nya) ikut mendominasi dunia syafi’iyyah selain karya-karya asy-syaikhan.
Mengingat karya-karya tahrir fase kedua ini adalah kitab-kitab besar nan tebal, maka untuk mempermudah mempelajari isinya dibuatlah mukhtashor-mukhtashor/matan-matan. Akhirnya, sampai masa ini terkenallah sejumlah kitab matan yang dianggap sebagai kitab matan induk dalam madzhab Asy-Syafi’i seperti,
1. Matan Al-Lubab (اللباب) karya Al-Mahamili
2. Matan At-Tanbih (التنبيه) karya Asy-Syirozi,
3. Matan Abu Syuja’ atau yang lebih dikenal dengan nama kitab At-Taqrib (التقريب)
4. Matan Az-Zubad (الزبد) karya Al-Barizi
5. Al-Muqoddimah Al-Hadhromiyyah (المقدمة الحضرمية) karya Abdullah Bafadhol
6. Qurrotu Al-‘Ain (قرة العين) karya Al-Malibari
Dari enam matan ini lalu mencabang banyak sekali kitab-kitab Asy-Syafi’iyyah baik berupa mandhumah, syarah, hasyiyah maupun taqrir.
Adapun karya ulama syafi’iyyah di masa kontemporer, umumnya karangan-karangan mereka lebih cenderung memfokuskan diri pada aspek tartib (sistematisasi), taqrib wa tashil (mempermudah pelajar), dan tabsith (penyederhanaan) yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pendidikan modern. Contohnya seperti kitab Al-Fiqhu Al-Manhaji karya tim penulis yang terdiri dari Mushthofa Al-Khin, Musthofa Dib Al-Bugho dan ‘Ali Asy-Syurbaji. Kitab ini ditulis dengan sistematika dan pembagian bab mengikuti satuan-satuan sebagaimana kebiasaan dalam kurikulum pendidikan. Referensi utama kitab ini diambil dari kitab yang lahir di masa tahrir madzhab fase pertama dan kedua yaitu Minhaj Ath-Tholibin karya An-Nawawi dan Mughni Al-Muhtaj karya Al-Khothib Asy-Syirbini.
Contoh lain adalah kitab At-Taqrirot As-Sadidah Fi Al-Masa-il Al-Mufidah karya Hasan Al-Kaf. Kitab At-Taqrirot ini, meskipun disebut sebagai ringkasan dari kajian dengan guru penulis yang bernama Zain bin Sumaith, tetapi kitab ini bisa dianggap sebagai syarah dari Mandhumah karya Ibnu Ruslan yang bernama Shofwatu Az-Zubad (صفوة الزبد) atau disebut juga Alfiyyatu Az-Zubad. Shofwatu Az-Zubad adalah versi puisi dari matan terkenal di kalangan Asy-Syafi’iyyah yang bernama Matan Az-Zubad karya Hibatullah Al-Barizi yang telah disinggung sebelumnya. Sisi “modern” kitab At-Taqrirot di antaranya, bab-bab dibagi dengan penomoran sistematis, ada tabel-tabel perbandingan, dan ada konversi besaran plus satuan dengan ukuran modern.
Wallahua’lam