Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Apa gunanya mengenal sosok Dajjal?
Kepentingan utama mengenal sosok Dajjal adalah kemampuan mengidentifikasinya. Jika kita sudah mampu mengidentifikasinya, maka kita akan memiliki modal untuk menghadapinya, baik dengan cara memeranginya (jika kuat) atau menghindar darinya dengan beruzlah atau cara yang lainnya (jika kuatir iman lemah).
Dajjal adalah fitnah yang sangat dahsyat. Tidak ada fitnah semenjak Nabi Adam sampai hari kiamat nanti yang melebihi dahsyatnya fitnah Dajjal. Tidak ada fitnah dunia yang Nabi ﷺ memerintahkan kita berlindung kepada Allah darinya minimal 5 kali dalam sehari selain fitnah Dajjal. Oleh karena itu, ilmu mengenal Dajjal termasuk ilmu penting yang tidak bisa diremehkan dan diabaikan. Sebab, bagaimana mungkin kita bisa menghindar dari sesuatu yang berbahaya jika kita sendiri tidak tahu identitas sesuatu yang kita waspadai itu?
Untuk mengenal sosok tertentu yang belum muncul, sejak zaman dulu caranya adalah dengan menerangkan ciri-cirinya. Kisah Salman Al-Farisi mencari Nabi Muhammad ﷺ misalnya. Gurunya, seorang lelaki salih pengikut ajaran Nabi Isa ‘alihissalam dari kota Amoria/’Ammuriyyah (daerah Turki sekarang) mengajari Salman ciri-ciri Nabi terakhir itu di antaranya,
- Beliau akan muncul dari tanah Arab
- Beliau akan membawa ajaran Nabi Ibrahim (dasar-dasar tauhid maupun syariat haji dan umrohnya)
- Beliau akan berhijrah dari tempat kelahirannya menuju negeri yang banyak kurmanya dan terletak di antara tanah yang berbatu-batu hitam
- Beliau tidak mau makan sedekah
- Beliau mau makan hadiah
- Di antara dua pundaknya ada cap kenabian
Berbekal pengetahuan ciri-ciri nabi terakhir inilah akhirnya Salman Al-Farisi berhasil menemukan Nabi Muhammad ﷺ dan menjadi pengikutnya, sebagaimana diceritakan dengan panjang lebar dalam Musnad Ahmad.
Mengenal Dajjal juga demikian.
Kita perlu tahu berdasarkan petunjuk Nabi ﷺ terkait ciri-cirinya, sehingga ke depan kita nanti bisa mengenalinya dan bisa menghadapinya. Ciri-ciri yang kita pelajari itu mencakup semua ciri yang diterangkan dalam hadis, baik ciri yang bersifat non fisik, seperti dari ras apa dia akan muncul, kehidupan keluarganya, pemikirannya, sikapnya terhadap ajaran Islam, kemampuan komunikasinya, namanya dan lain-lain. Termasuk juga ciri-ciri fisik seperti bentuk rambutnya, warna kulitnya, tinggi badannya, bentuk dahinya, kondisi matanya, dan lain-lain. Semakin detail kita mengenal ciri-ciri Dajjal maka insya Allah semakin tajam kemampuan kita dalam mengidentifikasinya. Dengan demikian, peluang untuk selamat dari fitnahnya, harapannya juga semakin besar.
Pada buku pertama saya yang berjudul “Salah Kaprah tentang Dajjal”, fokus pembahasannya adalah mengoreksi persepsi-persepsi keliru tentang Dajjal yang bisa membahayakan umat karena akan menumpulkan kewaspadaan terhadap Dajjal. Pada buku yang kedua ini, judul yang saya pilih adalah “Mengenal Sosok Dajjal” sebagai tindak lanjut dari buku pertama agar pengetahuan kita tentang Dajjal semakin dalam dan semakin luas.
Adapun pokok-pokok pembahasannya, maka saya membaginya menjadi sembilan topik pembahasan yaitu,
- Ciri Fisik Dajjal
- Ciri Non Fisik Dajjal
- Pengikut Dajjal
- Hubungan Dajjal dengan Yahudi
- Tentara Dajjal
- Kapan Dajjal Muncul
- Dimana Dajjal Muncul
- Kota Pertama yang Didatangi Dajjal
- Tanda-tanda Kemunculan Dajjal
Ciri fisik kita bahas agar kita punya bayangan seperti apa kira-kira wajah dan bangun tubuh Dajjal. Untuk orang awam, pengetahuan ini sangat berguna. Jika mereka sudah kenal betul ciri ini, mereka tidak perlu terjun langsung dalam polemik dan perdebatan terkait pemikiran Dajjal yang nanti akan dipropagandakan (dan itu akan memusingkan mereka), tetapi cukup lihat saja ciri fisiknya. Jadi sudah sesuai dengan deskripsi hadis, maka langsung tinggalkan, hajr, muqotho’ah dan tahdzir.
Pembahasan ciri non fisik akan memperkuat pembahasan ciri fisik. Bisa jadi, saat Dajjal nanti muncul ada beberapa ciri fisik yang diperdebatkan. Akan tetapi jika kita mengetahui sejumlah ciri non fisik, maka apa yang samar pada ciri fisik bisa diperjelas dan dihukumi secara tegas berdasarkan indikasi yang ada dalam ciri non fisik.
Pembahasan para pengikut Dajjal saya buatkan bab tersendiri, karena kadang untuk mengetahui sosok tertentu, dia bisa dikenal dengan pengikutnya juga. Sebagaimana Rasulullah ﷺ diberitakan oleh nabi-nabi terdahulu dengan ciri pengikutnya yang menghafal wahyu yang diturunkan pada beliau (shuduruhum mashohifuhum). Pengikut Dajjal ini spesial, karena terdiri dari berbagai bangsa, budaya bahasa dan peradaban.
Hubungan Dajjal dengan Yahudi juga saya bahas secara khusus, karena semua pemerhati Dajjal pasti tahu betapa eratnya hubungan Pendusta laknat ini dengan Yahudi.
Tentara Dajjal saya khususkan bab tersendiri untuk dikupas agar semua tahu bahwa gerakan Dajjal ini bukan semata-mata gerakan pemikiran, tetapi juga gerakan politik dan militer yang akan melakukan invasi dan aneksasi ke berbagai tempat, yang digambarkan Nabi ﷺ bahwa Dajjal itu nanti akan menginjakkan kakinya di seluruh bumi, selain Mekah dan Madinah.
Waktu kemunculan Dajjal juga saya bahas secara khusus, karena zaman kita secara logika adalah zaman yang paling mencurigakan sebagai zaman kemunculan Dajjal. Bab ini saya harapkan membentuk kewaspadaan ekstra tentang munculnya Dajjal di zaman kita.
Lokasi kemunculan Dajjal saya kupas dengan serius, agar kita tidak terlalu berspekulasi tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat kemunculan Dajjal seperti idenya Muhammad Isa Dawud, seorong wartawan Mesir yang mencurigai segitiga Bermuda sebagai markas Dajjal dan tempat kemunculannya.
Kota pertama yang akan didatangi Dajjal saya singgung sekilas, karena ada riwayat yang menyebutkannya.
Lalu terakhir, pembahasan saya tutup dengan tanda-tanda kemunculan Dajjal, agar semua tahu bahwa zaman kita ini adalah zaman dimana sebagian besar tanda-tanda kemunculan Dajjal sudah terwujud atau sedang proses terwujud.
Buku “Mengenal Sosok Dajjal” saya ini, diterbitkan bulan ini, yakni Rajab 1440 H/Maret 2019 dalam 160 halaman.