Oleh; Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R Rozikin)
Allahuakbar!
Engkaulah ya Robbi yang Maha Besar dan Maha Agung, bukan aku!
Engkaulah ya Robbi yang patut dihebatkan, bukan aku!
Engkaulah ya Robbi yang patut dikagumi, bukan aku!
Engkaulah ya Robbi yang patut disebut-sebut, bukan aku!
Nama-Mulah ya Robbi yang patut dipopulerkan, bukan aku!
Allahuakbar!
Ilahi, beri ilham hamba untuk selalu mengingat dan menyadari bahwa hanya Engkau yang Maha Besar dan Maha Agung.
Hamba berlindung kepada-Mu dari tipuan setan yang membisikkan gagasan membesarkan diri sendiri atas nama membesarkan-Mu.
Membanggakan gelar
Membanggakan popularitas
Membanggakan pelesir berbagai tempat ke luar negeri
Membanggakan sering masuk TV
Membanggakan karena berhasil ke tanah suci
Membanggakan anak yang sekolah di tempat bergengsi
Membanggakan pekerjaan yang diidam-diamkan banyak orang
Membanggakan mengendarai mobil saat pulang kampung
Membanggakan bisnis yang menggurita di mana-mana
Membanggakan apa yang disebut orang hari ini dengan istilah “kesuksesan”
Sementara pada hakikatnya semua itu adalah dunia yang hina nan fana…
Hamba tahu, bisa jadi hati akan tergoda untuk semangat menceritakan semua hal duniawi tadi kepada manusia.
Hamba tahu, bisa jadi hati saat itu memberikan pembenaran-pembenaran dengan mengatakan,
“Aku menceritakan ini agar menjadi teladan bagi yang lain”
“Aku menceritakan ini agar menjadi pelajaran bahwa Allah Maha Kuasa”
“Aku menceritakan ini agar menjadi penyemangat bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah jika kita sungguh-sungguh berjuang”
Padahal,
Hamba juga tahu bahwa hamba sungguh tak layak menjadi teladan bagi hamba-Mu yang lain.
Hamba juga tahu, bahwa hamba tidak tahu apakah hamba Engkau cintai ataukah Engkau benci.
Hamba juga tidak tahu apakah hamba nanti akan mati husnul khotimah ataukah suul khotimah.
Hamba juga tidak tahu, saat mati nanti apakah Engkau ridha kepada hamba ataukah murka.
Karena itu, lindungi hamba dari bisikan-bisikan halus semacam ini.
Karena hamba tahu, kalimat yang haqq pasti berakibat besarnya nama-MU.
Tapi jika pamer, fakhr, riya’ dan sum’ah yang ditutupi dalil-dalil dan dicarikan pembenar-pembenar, pasti efeknya adalah besarnya namaku, bukan nama-MU.
Sungguh tipis ya Robbi antara mengagungkan nama-Mu dengan mengangungkan diri sendiri dengan kedok mengagungkan-Mu.
Jika Engkau tidak memberi petunjuk hamba, niscaya hamba akan menjadi kelompok orang-orang yang tersesat.