Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jangan pernah merendahkan dan menghina orang. Dengan sikap, ucapan maupun perbuatan. Sebab, bisa jadi orang yang engkau rendahkan hari ini di masa depan menjadi orang besar nan mulia.
Sebaliknya, engkau yang menghina bisa jadi malah dibalik nasibmu untuk menjadi orang susah dan menderita, yang butuh, minta tolong dan menghiba-hiba kepada orang yang yang pernah engkau hinakan.
Saat Nabi Yusuf dilempar ke dalam sumur, saudara saudara nya memandangnya dengan penuh kebencian dan penghinaan.
Di riwayatkan beliau dilempar dari gendongan ke tanah sampai hampir patah tulangnya, dicaci-maki, ditampar dengan keras, diikat tangannya, ditelanjangi, dan dipukuli jarinya saat bergelayut di bibir sumur. Begitu sudah jatuh ke dasar sumur, hampir saja salah seorang saudaranya hendak menjatuhkan batu besar untuk memastikan kematian Nabi Yusuf. Untung saudaranya yang lain mencegahnya. Al-Qurṭubī menulis,
Artinya,
“Setelah jauh pandangan ayah mereka (Nabi Ya’qub), maka saudara Yusuf yang menggendongnya melemparkan beliau ke tanah hingga nyaris patah–tulangnya.” (Tafsīr al-Qurṭubī, juz 9 hlm 141)
Tapi setelah itu Allah menjadikan Nabi Yusuf orang besar nan mulia.
Sebaliknya, saudara-saudaranya yang pernah merendahkannya nasibnya malah di balik oleh Allah.
Di buat miskin, kekurangan, lalu akhirnya datang menghiba-hiba minta bantuan kepada nabi Yusuf dengan penuh penghormatan.
Sungguh mudah cara Allah membalik nasib seorang hamba.
14 Zulkaidah 1444 H/ 3 Juni 2023 pukul 12.42