Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Kelezatan ilmu itu seperti orgasme, tapi “orgasme intelektual”.
Dalam kajian mendalam bait ke-3 nazham al-‘Imrīṭī , ada tiga topik yang didalami,
- Makna usyriba
- Makna damir sya’ni
- Makna a’rabat fil hāni bil al-hāni
Al-hān (الْحَانُ) itu jamak dari al-hānah (الْحَانَةُ) yang makna bahasanya adalah kedai minuman keras.
Jika tidak pernah belajar balagah dan tasybih, mungkin akan heran. Kok bisa sedang asyik-asyiknya membahas tauhid, ilmu dan ketakwaan kok tiba-tiba membahas minuman keras, bar/pub tempat mabuk dan alunan dawai gitar.
Di sinilah kepiawaian al-‘Imrīṭī dalam menyerupakan kenikmatan membincangkan ilmu. Yang menyerupakan kelezatan memahami ilmu dengan kelezatan meminum khomr.
Orang yang cinta ilmu itu memang semacam merasakan “orgasme intelektual” jika mampu memahami ilmu penting atau memecahkan persoalan rumit.
Tidak heran, ada sebagian ulama yang mengatakan kelezatan ilmu itu di atas segala kelezatan duniawi yang lain. Lebih lezat dari hubungan suami istri sekalipun. Karena orang bisa “mabuk” seharian dengan ilmu tanpa terasa, sementara kenikmatan hubungan suami istri itu hanya dalam hitungan menit saja.
Tertarik memahami kajiannya lebih dalam?
Silakan didengarkan penjelasan saya di video ini,
https://openyoutu.be/Dg2IegiwHD0?si=MWgPxABNc3LUFSO2
2 Oktober 2023/ 17 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 17:03