Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Jika ingin mengetahui pendapat mazhab Asy-Syafi’i dengan penelitian sendiri tanpa bergantung kepada ulama mazhab Asy-Syafi’i, silakan ikuti cara kerja An-Nawawi.
An-Nawawi mengkaji kira-kira 100 kitab fikih mazhab Asy-Syafi’i, baik karya langsung Asy-Syafi’i maupun karya-karya “ash-habul wujuh”. Ini belum menghitung kajian terhadap kitab-kitab Asy-Syafi’i baik yang ushul maupun yang furu’. Juga belum menghitung ilmu-ilmu alat yang diperlukan untuk melakukan tahrir mazhab Asy-Syafi’i yang merupakan proyek raksasa tersebut, seperti ushul fikih, ilmu hadis, ilmu lughoh, dan lain-lain.
An-Nawawi berkata dalam muqoddimah kitab “At-Tahqiq”,
“Alhamdulillah, saya telah mengoleksi (dan mengkaji) kitab-kitab fikih Asy-Syafi’i sekitar seratus karangan, baik yang populer maupun yang tak populer, termasuk yang di antara keduanya. Termasuk juga kitab-kitab ulama Asy-Syafi’iyyah mutaqoddimin yang tidak membahas fikih furu’ seperti kitab haditsul ushul, syarah-syarah hadis, thobaqot dan selainnya, yakni kitab-kitab yang (tidak membahas fikih tetapi) mengandung pembahasan berharga terkait fikih furu’ yang dimasukkan di dalamnya” (At-Tahqiq, hlm 27)
Kalau belum mampu melakukan penelitian sendiri, lebih baik merujuk hasil penelitian An-Nawawi. Jangan sampai baru sedikit tahu bahasa Arab, bisa sedikit memahami “Al-Umm”, lalu dengan mudah menyimpulkan pendapat mazhab Asy-Syafi’i hanya dari satu kitab itu. Yang seperti itu mencerminkan kejahilan terhadap mazhab Asy-Syafi’i dan tidak adanya sifat wara’ dalam menisbahkan sebuah pendapat. Lebih buruk dari itu jika membaca “Al-Umm” atau satu-dua kitab Asy-Syafi’i hanya untuk menjustifikasi pendapat kelompoknya atau menjustifikasi hawa nafsunya.
Jalan paling cepat mengetahui pendapat mazhab Asy-Syafi’i jika tidak melakukan penelitian sendiri adalah langsung merujuk karya-karya yang merupakan hasil kerja tahrir mazhab, seperti merujuk karya-karya An-Nawawi dalam topik ini. Dengan kata lain, untuk mengetahui mana pendapat mu’tamad mazhab Asy-Syafi’i dalam suatu persoalan fikih, maka carilah di kitab “At-Tahqiq”, “Al-Majmu’”, “At-Tanqih”, “Roudhotu Ath-Tholibin”, “Minhaj Ath-Tholibin” dan semisalnya sebagaimana pernah saya tulis dalam catatan yang berjudul, “Urutan Kekuatan” Kitab-Kitab An-Nawawi”.
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين