Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Yang dimaksud dalam catatan ini bukan tarekat sufi bernama ‘Isawiyyah dari Maroko yang didirikian oleh Al-Kamil Muhammad Al-Hadi bin ‘Isa Al-Maghribi. Sekte ‘Isawiyyah yang dimaksud dalam tulisan ini adalah salah satu sempalan agama Yahudi yang berkembang dimasa Daulah Abbasiyyah. Sekte ‘Isawiyyah (العِيْسَوِيَّةُ) kadang disebut Ashfahaniyyah (الأَصْفَهَانِيَّة).
Sekte ini mengikuti tokoh yang bernama Abu Isa Ishaq bin Ya’qub Al-Ashfahani. Dia orang Yahudi. Tukang jahit yang buta huruf. Nama tenarnya Abu ‘Isa. Jadi, bisa dikatakan sekte ini adalah salah satu pecahan/sekte/firqoh Yahudi yang jumlahnya banyak itu.
Munculnya di masa kekhilafahan Al-Manshur.Awal propagandanya dimulai di masa akhir kekuasaan Bani Umayyah. Ia mengaku nabi dan mengaku sebagai Al-Masih yang ditunggu. Ia mengaku pernah diangkat ke langit dan mengklaim Allah mengusap kepalanya. Pengikutnya mengklaim bahwa dia punya ayat-ayat dan mu’jizat. Konon, saat dia diperangi, dia menggambar sebuah garis dengan kayu khusus dan berkata kepada pengikutnya, “Berdirilah di belakang garis ini. Tidak ada musuh yang akan bisa melukai kalian”. Ketika musuh datang menyerang dan mencapai garis itu, mereka mundur karena takut garis itu sudah diberi mantra. Lalu Abu Isa keluar sendiri dari garis tersebut dan membunuh banyak kaum muslimin. Kelompok ini berhasil ditumpas di masa Al-Manshur.
Mereka mengimani kenabian Nabi Isa dan nabi Muhammad ﷺ. Hanya saja, mereka meyakini bahwa nabi Isa diutus untuk bani Israel saja sementara Nabi Muhammad ﷺ diutus hanya untuk bangsa Arab saja. Beberapa kepercayaan mereka berbeda dengan Yahudi pada umumnya. Di antaranya, mereka mengharamkan semua jenis sembelihan. Sekte ini juga penganut vegetarian. Mereka mengharamkan makan semua hewan yang bernyawa. Salatnya 10 kali dalam sehari. Pemikirannya banyak diikuti Yahudi di zamannya karena dia mengklaim bahwa dia diutus Allah untuk membebaskan Bani Israel dari cengkeraman penguasa zalim.
Kelompok ini dihukumi kafir. Penolakan mereka untuk mengikuti Nabi Muhammad ﷺ sudah cukup untuk menggolongkan mereka sebagai sekte kafir. Sikap mereka yang mengakui Nabi Muhammad ﷺ sebagai seorang nabi dan utusan Allah, tetapi pada saat yang sama meyakini bahwa beliau hanya nabi khusus untuk orang Arab adalah kejahilan yang nyata, sikap kontradiktif dan tidak masuk akal. Alasannya, jika mereka sudah yakni bahwa Nabi Muhammad ﷺ memang benar-benar utusan Allah, jujur dalam risalahnya dan bisa diterima sebagai seorang nabi, seharusnya seluruh perkataan beliau diterima. Perkataan Rasulullah ﷺ dalam Al-Qur’an dan hadis menegaskan bahwa beliau diutus untuk seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa arab saja. Jadi, mengakui kenabian Rasulullah ﷺ tapi pada saat yang sama meyakini risalah beliau khusus untuk orang Arab jelas bentuk mengikuti hawa nafsu dan tidak ilmiah.
Jika ada penganut ‘Isawiyyah yang masuk Islam, maka saat bersyahadat mereka harus diperintahkan mengucapkan dua kalimah syahadat disertai tambahan lafaz ilaa jamii’il kholqi (kepada seluruh umat manusia). Jadi syahadatnya berbunyi sebagai berikut,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إلاَّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ إِلى جَمِيْعِ الخَلْقِ
Artinya,
“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah untuk seluruh makhluk”
Tidak cukup syahadat mereka berbunyi,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إلاَّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Sebab pada dasarnya, sekte ini mengakui bahwa Nabi Muhammad ﷺ memang utusan Allah dan mereka tidak bisa mengingkari bukti-bukti pasti yang menunjukkan hal tersebut. Hanya saja mereka tetap menolak mengikuti nabi Muhammad ﷺ karena berpendapat Nabi Muhammad ﷺ adalah nabi yang diutus khusus untuk orang Arab saja, sehingga tidak berlaku untuk orang-orang Yahudi.
Catatan ini sekedar kajian singkat yang barangkali bisa bermanfaat untuk para ustaz yang mungkin terbiasa mengislamkan orang. Siapa tahu di antara mereka ada pengikut sekte ‘Isawiyyah. Saya terinspirasi membuat tulisan ini setelah membaca tulisan syaikh Nawawi Al-Jawi dalam kitab Mirqot Shu’ud At-Tashdiq saat menyinggung sekte ‘Isawiyyah.
رحم الله نووي الجاوي رحمة واسعة
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين