Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Saya memandang redaksi Al-Bājūrī dalam Hāsyiyah al-Bājurī terhadap Fatḥu al-Qarīb yang menjelaskan tingkatan ikhlas terendah berikut ini adalah redaksi yang kurang akurat, rawan disalahpahami dan bisa merusak akhirat orang awam,
Artinya,
(Tingkatan ikhlas paling rendah adalah) beramal saleh untuk mendapatkan dunia seperti membaca Surah al-Waqi’ah agar kaya dan semisalnya. Ini tingkatan paling rendah.”
Redaksi yang lebih akurat dan lebih berhati-hati bagi saya adalah redaksi Nawawi al-Jāwī yang menyebut makna serupa dalam kitab Naṣā’iḥ al-‘Ibād dengan redaksi sebagai berikut,
Artinya,
“(Tingkatan ikhlas paling rendah adalah) beramal KARENA Allah, agar Dia memberinya keuntungan duniawi.”
***
Tahukah Anda, apa perbedaannya?
Redaksi al-Bājuri memberi kesan bahwa orang berjihad agar disebut pemberani termasuk ikhlas. Padahal sepakat seluruh ulama yang seperti itu batil karena termasuk riya’.
Redaksi Nawawī al-Jāwī contoh mudahnya adalah salat istisqa’. Kita salat untuk mendekatkan diri kepada Allah, setelah itu kita minta karunia duniawi yakni minta hujan. Ini ikhlas, tapi termasuk tingkatan yang paling rendah.
27 Oktober 2024 / 31 Rabiul Akhir 1446 pada 16.50