Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Salah satu keistimewaan kitab Minhaj Ath-Tholibin (منهاج الطالبين) karya An-Nawawi adalah penghafalnya diberi gelar dengan dinisbahkan kepada kitab tersebut. Jadi, siapapun yang berhasil menghafal kitab tersebut, maka dia akan digelari Al-Minhaji (المنهاجي). Tidak ada kitab mukhtashor/mutun apapun dalam berbagai bidang ilmu yang mendapatkan kehormatan seperti penghafal kitab Minhaj Ath-Tholibin ini. Kita belum pernah mendengar penghafal Alfiyyah karya Ibnu Malik digelari Al-Alfy atau penghafal Matan Al-Ajurrumiyyah digelari Al-AJurrumy. Fakta sejarah ini menunjukkan keistimewaan kitab tersebut sekaligus keagungan pengarangnya. As-Sakhowi berkata,
Artinya,
“Di antara derasnya keagungan kitab Minhaj Ath-Tholibin dan keagungan pengarangnya adalah bernisbahnya sejumlah ulama yang menghafalnya kepada kitab tersebut. Orang yang menghafalnya disebut Al-Minhaji. Ini adalah keistimewaan yang sekarang saya tidak mengetahuinya dimiliki kitab-kitab yang lain” (Al-Manhal, hlm 13)
Beberapa ulama Asy-Syafi’iyyah dikenal telah menghafal kitab ini dan mendapatkan gelar Al-Minhaji.
Di antaranya adalah Muhammad bin Ahmad bin Ali bin Abdul Kholiq Asy-Syams Al-Asyuthi tsumma Al-Qohiri Asy-Syafi’i Al-Minhaji yang wafat pada tahun 880 H. Beliau adalah pengarang kitab Jawahir Al-‘Uqud wa Mu’inu Al-Qudhot wa Ash-Syuhud.
Termasuk juga Ibnu Hajar Al-Haitami (w. 974 H) yang kemudian menjelma menjadi muharrir besar mazhab Asy-Syafi’i dengan karya masterpice-nya yang berjudul Tuhfatu Al-Muhtaj.
Demikian pula pengarang kitab Sullamu Al-Muta’allim yang bernama Al-Ahdal. Nama lengkap beliau Ahmad Maiqori Syumailah Al-Ahdal (w. 1390 H). Orang yang mengkaji kitab Minhaj Ath-Tholibin mau tidak mau pasti membutuhkan kitab Sullamu Al-Muta’allim ini karena di dalamnya Al-Ahdal menguraikan istilah-istilah An-Nawawi yang tidak mungkin difahami kecuali orang yang benar-benar mutabahhir (berpengetahuan luas seakan-akan seperti samudera) dalam mazhab Asy-Syafi’i.
Adapun di zaman kita sekarang ini, nampaknya sudah tidak ada lagi yang berminat atau sanggup menghafal kitab ini. Ulama terakhir yang dikenal menghafal Minhaj Ath-Tholibin adalah ulama Yaman yang bernama Isma’il Utsman Az-Zain Al-Yamani Al-Makki (w. 1414 H).
Andakah yang berikutnya layak disebut Al-Minhaji?
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين
***
SUMBER
Dikutip dan disadur dari buku AN-NAWAWI SANG WALI DAN KARYA-KARYANYA bab “Minhaj Ath-Tholibin, kitab An-Nawawi yang fenomenal”
Resensi lengkap buku AN-NAWAWI SANG WALI DAN KARYA-KARYANYA bisa dibaca di tautan ini.