Oleh; Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R Rozikin)
Kisah An-Nawawi dengan murid jinnya, ditulis oleh As-Sakhowi dalam kitab Al-Manhal Al-‘Adzbu Ar-Rowiyy dengan Abu Zur’ah Al-‘Iroqi (w. 826 H) sebagai perawi pertama. Inti dari kisah tersebut ringkasnya adalah sebagai berikut.
Suatu saat, ada salah satu murid An-Nawawi yang berada di dekat An-Nawawi saat sedang sendiri. Tiba-tiba masuklah seekor ular. Murid tersebut takut, sehingga An-Nawawi menenangkannya, kemudian menerangkan bahwa ular itu adalah salah satu muridnya yang ingin belajar dari kalangan jin. Lalu An-Nawawi mengingatkan ular itu bahwa dia sebenarnya sudah dilarang muncul dalam bentuk seperti itu. Setelah itu An-Nawawi mempersaudarakan antara jin ular itu dengan murid manusia An-Nawawi.
Lalu, ular jin itu ingin pulang ke sebuah tempat di Baghdad atau Irak. Santri An-Nawawi minta izin untuk pergi bersamanya untuk melihat-lihat negerinya. An-Nawawi mengizinkan dan berpesan kepada mereka untuk dibawakan oleh-oleh berupa buah-buahan dari tempat tersebut. Mereka menerima pesan tersebut, kemudian jin itu mengubah rupanya menjadi seekor unta dan An-Nawawi memerintahkan muridnya untuk mengendarainya. Sebelum berangkat, Jin itu berkata kepada santri tersebut, “Kalau engkau merasa kedinginan saat mengendarai aku karena posisi mengendarai yang tinggi, maka coleklah aku sehingga aku bisa membuat rendah posisimu”. Setelah sampai di tempat tujuan, mereka tinggal selama beberapa waktu, kemudian mereka kembali lagi ke Damaskus, ke tempat An-Nawawi sambil membawa buah pesanan An-Nawawi.
Demikian riwayat yang menceritakan An-Nawawi dengan murid Jinnya. As-Sakhowi menulis,
وَحَكَى لِيْ العَلاَّمَةُ الفَقِيْهُ الشَّرَفُ أَبُوْ زَكَرِيَّا الْمُنَاوِي ” رَحِمَهُ اللهُ ” عَنْ الوَلِيّ أَبِيْ زُرْعَة العِرَاقِيّ أَيْضاً مُذَاكَرَةً، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ الجَانّ كَانَتْ تَقْرَأُ عَلَيْهِ، وَأَنَّ بَعْضَ طَلَبَتِهِ بَيْنَمَا هُوَ عِنْدَهُ فِيْ خَلْوَتِهِ إِذْ دَخَلَ عَلَيْهِ ثُعَبَانٌ، فَفَزِعَ الطَّالِبُ، فَأَخَذَ الشَّيْخُ فِيْ تَسْكِيْنِ رَوْعِهِ، وَعَرَّفَهُ بِأَنَّهُ مِنْ طَلَبَةِ العِلْمِ مِن الجَانِّ وَأَنَّهُ قَالَ لَهُ أَمَا نَهَيْتُكَ عَنِ التَّزَيِّيْ بِهذا وَأَنَّهُ آخَى بَيْنَهُمَا وَعِنْدَمَا أَرَادَ ” الجنِّيُ التَّوَجُّه لِمَحَلِّهِ بِبَغْدَاد أَو العِرَاق ” الشَّكُّ مِنِّيْ ” سَأَلَ الطَّالِبُ الشَّيْخَ الإِذْنَ لَهُ فِي التَّوَجُّهِ مَعَهُ لِلتَّفَرُّجِ بِبِلاَدِهِ، وَأَنَّ الشَّيْخَ أَذِنَ لَهُ فِيْ ذلِكَ وَوَصَّاهُ بِهِ، وَأَنَّهُ تَزَيَّا فِيْ صُوْرَةِ بَعِيْرٍ، وَأَمَرَ الإِنْسِيَّ أَنْ يَرْكَبَهُ وَقَالَ لَهُ: إِذَا أَحْسَسْتَ بِاْلبُرْدِ الشَّدِيْدِ فَاغْمِزْنِيْ، وَأَنَّهُ عَلاَ بِهِ فِي الْجَوِّ حَتَّى أَحَسَّ باِلْبُرْدِ، فَغَمَزَهُ فَهَبَطَ لِذلِكَ الْمَكَانِ الْمَقْصُوْدِ، وَأَنَّهُ أَقَامَ عِنْدَهُمْ يَسِيْراً، ثُمَّ رَجَعَا مُسْتَصْحِبَيْنِ مَعَهُمَا مَا كَانَ الشَّيْخِ أَوْصَاهُمَا بِهِ مِنْ فَاكِهَةِ ذلِكَ الْمَكاَنِ. (المنهل العذب الروي (ص: 25)
“Al-Allamah Al-Faqih Syarafuddin Abu Zakariya Al-Munawi rahimahullah berkisah kepada saya (dengan cerita yang berasal) dari Waliyuddin Abu Zur’ah Al-Iraqi secara muzakarah,
‘Bahwasanya beliau (Abu Zur’ah) telah mendapat cerita tentang seorang Jin yang belajar kepada An-Nawawi. Saat itu ada salah satu santrinya yang berada di dekatnya (An-Nawawi) dalam khlawatnya. Tiba-tiba masuklah seekor ular sehingga takutlah santri tersebut. Lalu Syekh An-Nawawi mulai menenangkannya dan mengenalkan kepadanya bahwasanya ular itu adalah termasuk santrinya di kalangan jin. An-Nawawi berkata kepadanya (ular jin itu), “Bukankah aku sudah melarangmu untuk muncul dengan rupa seperti ini?” lalu Syekh An-Nawawi mempersaudarakan di antara keduanya (santri manusia dengan santri jinnya).
Ketika Jin tersebut ingin pulang menuju ke tempat asalnya di Baghdad atau Irak-keraguan berasal dari saya (As-Sakhowi)- maka santri An Nawawi meminta izin kepada Syekh Nawawi agar boleh pergi bersamanya untuk melihat-lihat negerinya. Syekh An-Nawawi mengizinkannya dan berpesan kepadanya (untuk membawakan buah-buahan dari tempat tersebut). Jin itu (pulang dengan) menampakkan diri dalam rupa unta dan Syekh An-Nawawi memerintahkan santrinya untuk menaikinya. Jin itu berkata kepada santri tersebut, ‘Kalau kamu merasa sangat kedinginan maka coleklah aku’. Lalu santri tersebut naik (unta jejadian itu) ke arah ke udara sampai merasa dingin sehingga dia mencolek unta tersebut. Unta itupun merunduk ke tempat yang diinginkan (untuk menghilangkan dingin). (kemudian) Santri (manusia) tersebut tinggal di tengah-tengah bangsa jin itu beberapa saat, lalu mereka berdua (santri manusia dan Jin) kembali (ke Damaskus) dengan membawa apa yang dipesankan oleh Syekh Nawawi, yakni buah-buahan tempat tersebut” . (Al-Manhal, hlm 25)
Hanya saja, Aa-Sakhowi sendiri mengakui bahasa riwayat tersebut sanadnya munqothi’ (terputus). As-Sakhowi berkata,
وَهذِه الْحِكَايَةُ مُنْقَطِعَةٌ (المنهل العذب الروي (ص: 25)
“Hikayat ini (sanadnya) munqothi’ dan tidak mustahil kesahihannya” (Al-Manhal, hlm 25)
Dari sisi ini saja, berdasarkan kaidah seleksi riwayat, sebenarnya kisah ini harus ditolak karena riwayat yang sanadnya terputus berarti sanadnya doif, sehingga isinya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Namun, secara isi As-Sakhowi tidak memustahilkan bahwa peristiwa itu memang pernah terjadi. Hanya saja beliau tidak menerangkan indikasi apa saja yang menguatkan kemungkinan tersebut.
Kendati demikian, jika kita kaitkan dengan informasi lain yang sahih tentang An-Nawawi, maka dari sisi isipun kisah di atas masih bermasalah. An-Nawawi dikenal sangat warak. Makan buah Damaskus saja beliau tidak berani karena kuatir terkena syubhat. Maka, bagaimana mungkin beliau berpesan dibawakan oleh-oleh buah-buahan dari Irak yang lebih tidak jelas lagi kehalalannya?
Pendeknya, kisah An-Nawawi dengan murid jinnya masih susah dipegang berdasarkan kaidah-kaidah riwayat yang ilmiah yang obyektif. Penolakan terhadap kisah ini sama sekali tidak merendahkan atau mengurangi kemuliaan An-Nawawi
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين
***
SUMBER
Dikutip dan disadur dari buku AN-NAWAWI SANG WALI DAN KARYA-KARYANYA bab “Apakah An-Nawawi punya murid jin?”
Resensi lengkap buku AN-NAWAWI SANG WALI DAN KARYA-KARYANYA bisa dibaca di tautan ini.