Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Jika dikatakan suatu hari kaum muslimin akan merindukan Dajjal, mungkin akan banyak di antara kita yang akan mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya,
“Bagaimana mungkin?”
Jika Anda heran, maka ketahuilah, sesungguhnya yang mengabarkan demikian adalah Rasulullah ﷺ sendiri! al-Tabarānī berkata,
Artinya,
“Sungguh, akan datang suatu zaman pada umatku di mana mereka (justru malah) mengangan-angankan (bertemu) Dajjal.” (H.R. al-Ṭabarānī dalam al-Mu’jam al-Ausaṭ)
Ada juga atsar senada dari Ḥużaifah,
Artinya,
“Dajjal tidak keluar sampai tidak ada orang ghaib yang lebih disukai orang mukmin untuk keluar daripada Dajjal itu.” (H.R. Ibnu Abī Syaibah)
Di zaman iman masih kuat, barangkali pernyataan seperti itu sungguh mengherankan. Tetapi di zaman di mana iman lemah, kebodohan merajalela, orang belajar ilmu agama salah niat, orang ceramah mencari dunia, orang menunggangi jargon-jargon agama untuk kepentingan politik, ulama yang asli disingkirkan, juhala’ dikasih panggung, dan seterusnya seperti di zaman kita sekarang ini, maka berita dari Rasulullah ﷺ itu sungguh-sungguh masuk akal.
Hari ini sudah bukan perkara mengherankan lagi saat manusia rindu dan terobsesi bertemu sosok tertentu.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi pingin ketemu Nabi Khidir.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi pingin bertemu Imam Mahdi.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi bertemu Nabi Isa.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi pingin punya khalifah ‘ala minhajin nubuwwah.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi pingin punya ratu adil.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi bertemu wali yang punya “karamah-karamah” dan keajaiban-keajaiban.
Lihatlah betapa ada sekelompok orang yang sangat terobsesi hidup sejahtera, serba gratis, kaya raya dan bahagia.
Lalu bayangkan, jika suatu hari akan muncul sosok yang sesuai bayangan mereka.
Menampakkan kesalihan, punya seperti “karamah-karamah”, mengaku mendapat ilmu dari alam malakut, mengaku mendapatkan wahyu, mengaku bisa berbicara langsung dengan Allah, mengajak berjihad, memberikan kesejahteraan, dan menjadi pemersatu warga dunia dengan slogan kedamaian.
Bayangkan jika sampai muncul sosok seperti ini.
Bukankah super sulit untuk terhindar dari fitnahnya jika sehari-hari hati memang sudah dipenuhi dengan kerinduan-kerinduan melampaui batas seperti itu?
28 Sya’ban 1443 H/31 Maret 2022 pukul 19.45