Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Zikir lisan untuk mengingat Allah itu baik.
Tapi zikir yang lebih baik lagi adalah mengingat Allah saat ada peluang maksiat, lalu bibirmu bergetar saat menyebut nama-Nya, kemudian engkaupun mundur karena malu sekaligus takut kepada-Nya, sehingga engkaupun membatalkan rencana maksiatmu.
Tidaklah engkau berlatih senantiasa membasahi bibirmu untuk mengingat-Nya dalam kondisi taat melainkan agar engkau sanggup mengingat-Nya saat ada peluang maksiat di depanmu.
Maimūn bin Mihrān berkata,
Artinya,
“Zikir itu ada dua macam. Pertama, zikir dengan lisan dan itu baik. Kedua, yang lebih baik adalah zikir seorang hamba mengingat Allah ketika hendak bermaksiat, lalu mengundurkan diri tidak jadi maksiat.” (al-Wara‘ li Ibn Abī al-Dunyā hlm 58)
29 Muharam 1444 H/27 Agustus pukul 06.53