Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Kebanyakan orang senang populer.
Tak jarang ada yang menabrak hal haram demi bisa populer.
Tapi ada seorang hamba Allah yang justru sedih karena populer.
Di antara mereka adalah Imam Ahmad bin Hanbal raḥimahullāh.
‘Ubaid bin al-Qārī berkata,
Artinya,
“Paman Ahmad bertamu kepadanya, kemudian bertanya, “Wahai keponakanku, kenapa sesedih ini? Duka karena apa ini?’ Maka Ahmad mengangkat kepalanya kemudian berkata, ‘Wahai pamanku. Beruntunglah orang yang dibuat Allah tidak terkenal.” (Siyaru A‘lāmi al-Nubalā’, juz 11 hlm 207)
***
Andai orang mengerti konsekuensi, beban, tanggung jawab, kesengsaraan, penderitaan dan beratnya ujian menjadi tenar, niscaya orang akan lari dari popularitas (syuhrah/intisyāruṣ ṣīt) sebagaimana lari dari singa.
Mereka yang sudah pernah merasakan pahitnya popularitas, biasanya baru akan mengerti nikmatnya tidak terkenal (khumūl).
Populer itu sudah pasti pendengkinya banyak.
Musuhnya banyak.
Setannya juga banyak.
Kehidupan pribadinya dikuntit, aib-aibnya diawasi, salah sedikit langsung dikuliti habis-habisan.
Alangkah banyaknya orang-orang populer yang tersingkap aibnya atau kesalahannya dan menjadi celaan sepanjang zaman sampai dia sampai berangan-angan, andai saja tidak ada manusia yang mengenalnya.
Berbeda dengan mereka yang tidak populer.
Mereka lebih menikmati ketenangan. Lebih sedikit pendengkinya. Lebih sedikit musuhnya. Lebih sedikit setannya. Lebih sedikit ujiannya.
Lebih “menikmati” proses jatuh bangunnya dalam perjalanan menuju Allah.
CATATAN
Pembahasan ini dimaksudkan jika orang bisa memilih tidak tenar. Adapun mereka yang memang oleh Allah dibuat tenar untuk menolong din-Nya (seperti para nabi, rasul, khulafa rasyidin, ulama-ulama besar dll), maka ketenaran seperti itu tidak tercela. Karena tidak diminta, tidak dikejar, tidak diambisi-i dan tidak ditamaki. Allahlah yang akan menolong hamba-hamba seperti ini untuk melewati berbagai ujian dan fitnah popularitas.
18 Jumada al-Ūlā 1444 H/12 Desember 2022 pukul 16.11