Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Mengawali salat itu hendaknya dengan semangat tinggi.
Jangan klemar-klemer.
Jangan bermalas-malasan.
Jangan ogah-ogahan.
Munculkan betul energi bertenaga yang didapatkan dari nikmat Allah yang berupa makanan.
Menampakkan energi maksimal dalam situasi seperti ini adalah bagian dari mensyukuri nikmat makan kenyang yang pasti akan ditanyakan Allah di hari penghisaban.
Allah berpesan kepada nabi Musa dan nabi Harun supaya jangan lemah saat mengingat Allah!
Firman Allah,
Artinya,
“Kalian berdua janganlah lemah saat mengingat/menyebut-Ku.” (Ṭāhā: 42)
Kata taniyā (تَنِيَا) berasal dari kata wanā (ونى) yang bermakna ḍa’ūfa (lemah) dan fatara (lesu). Jadi makna walā taniyā adalah “Jangan lemah, jangan lesu, jangan futur”.
Bersemangatlah!
Berikan energi terbaikmu saat mengingat-Ku!
Mengingatku dalam segala bentuknya….
Termasuk saat menyampaikan ayat-ayat-Ku…
Al-Nawawi berkata,
Artinya,
“Seyogyanya orang yang salat masuk ke dalamnya dengan semangat dan hati yang kosong dari segala yang menyibukkan.” (Rauḍatu al-Ṭālibīn, juz 1 hlm 269)
13 Syawwāl 1444 H/ 4 Mei 2023 pukul 11.14