Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Selama kita mampu, sedapat mungkin marilah kita berusaha untuk tidak berniat memamerkan kelebihan dunia kita maupun kelebihan din dengan sengaja. Sebab itu akan memicu banyaknya orang yang hasud kepada kita.
Hasad itu sangat berbahaya.
Seandainya tidak terlalu berbahaya, maka Allah tidak akan mengajari secara khusus dalam Al-Qur’an untuk berlindung dari orang-orang hasud.
Dalam Sūrah al-Falaq, Allah mengajari kita secara khusus untuk berlindung dari keburukan orang-orang hasud saat mereka dikuasai rasa dengki. Allah berfirman,
Artinya,
“(Aku berlindung kepada Pemilik fajar) dari keburukan orang dengki pada saat dia dengki.” (al-Falaq: 5)
Dampak hasad itu kadang-kadang tidak hanya mengenai orang yang diberi nikmat. Tetapi penderitaannya kadang juga mengenai ORANG YANG TERKAIT.
Lihatlah Nabi Yusuf.
Saudara-saudaranya dengki kepadanya.
Karena kedengkian itu Nabi Yusuf harus mengalami rentetan penderitaaan selama puluhan tahun yang hanya Allah dan beliau yang tahu bagaimana rasanya dan bagaimana beratnya.
Tapi penderitaan itu tidak hanya dirasakan Nabi Yusuf. Yang juga terseret menderita juga ayahnya, Nabi Ya’qub!
Demikian sakit perasaan beliau sampai harus menangis terus-terusan, hingga buta mata beliau!
Puluhan tahun sedih!
Padahal kelebihan itu tidak dipamer-pamerkan!
Jadi, sekali lagi, selama mampu sekali-kali jangan sampai kita berniat memamerkan segala kelebihan. Hal paling membahayakan dari pamer kelebihan adalah mengundang orang-orang hasud. Kedengkian orang itu bisa berdampak bukan hanya kepada kita tapi juga orang-orang yang terkait dengan kita.
***
Adapun jika Allah yang memang menunjukkan kelebihan tersebut kepada manusia, padahal kita sama sekali tidak bermaksud demikian, maka walaupun tetap akan ada orang-orang hasud, maka yakinlah pasti Allah akan menolong.
Seperti Rasulullah ﷺ yang diberi nubuwwah/kenabian kemudian dihasadi orang-orang Yahudi, maka Allah selalu menolong beliau sehingga tidak pernah kalah dan tidak pernah hancur oleh makar orang-orang yang dengki kepadanya.
Juga seperti Nabi Yusuf yang dihasadi saudaranya, tapi selalu ditolong Allah sampai akhirnya mencapai derajat sangat tinggi disisi-Nya.
17 Zulkaidah 1444 H/ 6 Juni 2023 pukul 11.03