Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
“Bahaya terbesar gelar dari manusia adalah membuat orang tidak bisa melihat kebenaran!”
***
Gelar dari masyarakat itu bisa menipu.
Contohnya gelar Ubay bin Khalaf (أُبَيُّ بْنُ خَلَفٍ).
Masyarakat menjulukinya Giṭrīf (الغِطْرِيْفُ).
Makna Giṭrīf adalah seorang tokoh, pemimpin, dan orang mulia yang dermawan yang banyak kebaikannya.
Tapi orang ini dibenci Allah, masuk neraka dan tewas dengan cara yang paling busuk yakni dibunuh langsung oleh Rasulullah ﷺ dalam perang Uhud!
Ada juga gelar Abū al-Ḥakam (أَبُوْ الحَكَم). Ini gelarnya Abū Jahal. Dia digelari demikian karena terkenal sangat bijaksana, idenya brilian, punya kemampuan luar biasa dalam memecahkan masalah dan memutuskan perselisihan. Sangat diharapkan Rasulullah ﷺ masuk Islam selain Umar bin al-Khaṭṭāb.
Ini menunjukkan bahaya terbesar gelar dari manusia adalah membuat orang tidak bisa melihat kebenaran.
Oleh karena itu, semua gelar pemberian manusia itu anggap saja sampah semua.
Jangan sampai pemberikan gelar manusia membuat kita merasa istimewa di sisi Allah.
Gelar baik sejati yang akurat hanya mungkin jika Allah yang memberikan.
Yakni digelari sebagai hamba-Nya yang saleh.
Hanya saja, paling cepat kita bisa tahu itu menjelang wafat saja.
Selama masih hidup, maksimal hanya berharap dari tanda-tanda, tapi tetap tidak boleh memastikan.
20 Zulhijah 1444 H/ 8 Juli 2023 pukul 14.57