Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Orang salah niat saat belajar din itu tidak akan diberi hudā.
Dibuat susah memahami din.
Dibuat sulit menjadi fakih.
Kalaupun bisa faham, maka akan dipersulit untuk mengamalkannya. Sehingga ilmu itu justru akan menjadi hujah di akhirat yang akan menyeretnya ke dalam neraka.
Malahan pengembaraannya dalam dunia intelektual din akan “diarahkan” untuk menemukan sisi-sisi fitnah, yang semakin membuatnya dekat dengan kemurtadan, dekat dengan kekufuran dan dekat dengan suul khatimah.
Sebagian orang sebelum mati sudah menunjukkan kekufuran dan kemurtadannya walaupun zahirnya mengaku muslim.
Sebagian lagi ada yang belum tampak dan baru menjelang mati Allah menampakkan hakikatnya.
Sebagian lagi belum menunjukkan kekufuran terang-terangan tapi reputasinya sangat gemar dengan hal syubhat, perkara yang menimbulkan keraguan, dan apa-apa yang menimbulkan fitnah.
Sebagian lagi tampak pada kesenangannya membawa tema-tema yang suka mempersoalkan hal-hal duniawi, senang tema-tema yang disukai hawa nafsu, dan membenci tema-tema yang bernuansa ketakwaaan.
***
Yang demikian itu intinya karena salah niat.
Salah niat itu ragamnya bisa banyak sekali.
Intinya belajar din bukan karena Allah.
Belajar din dengan niat tidak karena Allah itu maknanya berbuat zalim. Yakni menzalimi dirinya sendiri.
Padahal Allah sudah memastikan dalam Al-Qur’an, bahwa Dia tidak akan memberi petunjuk, tidak menganugerahi hudā, dan tidak berkenan menuangkan hidayah kepada orang-orang yang zalim.
Allah berfirman,
Artinya,
“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kaum yang zalim.” (Q.S. al-Qaṣaṣ: 50)
***
Sebagian orang ada yang salah niat di awal, lalu sadar kesalahannya, lalu bertobat. Yang demikian ini semoga Allah memaafkannya, lalu mengganjarnya dengan petunjuk yang layak dengan tingkatannya.
Sebagian orang ada yang niatnya benar di awal, lalu rusak di tengah, lalu bertobat. Yang seperti ini juga masih ada harapan selamat.
Adapula yang memang sejak awal niatnya sudah salah dan dipertahankan sampai mati. Maka semua pengetahuan Islam yang dipelajarinya tidak menambahinya kecuali kesesatan dan jarak yang semakin jauh dari Allah. Mayoritas orientalis masuk jenis ini.
19 Muharram 1445 H/ 6 Agustus 2023 pukul 21.32