Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Siapakah dia?
Orang yang diremehkan manusia karena penampilannya.
Namun Allah begitu sayang padanya.
Ditolak di pintu-pintu rumah karena tampilan tubuhnya yang lusuh, miskin dan menderita.
Tapi pintu langit langsung terbuka saat dia mengadu.
Muslim meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Betapa banyak orang yang rambutnya kusut, tampak dihinakan dan di usir oleh orang-orang, namun apabila dia meminta kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkannya.”” (H.R.Muslim)
***
Sungguh jelas pesan Rasulullah ﷺ dalam hadis ini.
Jangan pernah meremehkan atau merendahkan manusia karena kemiskinan dan penampilannya.
Sementara beliau memang hanya itu kemampuannya.
Juga menunjukkan ada jenis kekasih Allah yang memang tidak dikenal.
Juga menunjukkan kekasih Allah itu ada yang diuji kemiskinan luar biasa sampai terpaksa meminta-minta di depan pintu rumah orang, atau diuji penghinaan dan peremehan masyarakat tetapi itu tidak merendahkan derajat beliau di sisi Allah.
Juga menunjukkan mengemis itu bisa halal dalam kondisi sangat butuh, yakni khawatir binasa jika tidak mendapatkan makanan.
Juga menunjukkan pengemis yang layak mendapatkan perhatian tinggi dari kita adalah pengemis yang meminta makanan, bukan meminta uang. Sebab, bisa jadi beliau adalah kekasih Allah yang memang diuji kesempitan hidup luar biasa sampai harus terpaksa mengemis.
Juga menunjukkan berhati-hatilah melukai hati kekasih Allah jenis ini. Sebab doanya mustajab.
Juga menunjukkan kasih sayang Allah kepada kekasih-Nya itu terkadang diwujudkan dengan dibuat miskin semiskin-miskinnya, agar terlindungi untuk menjadi teman orang-orang zalim atau pendukung pejabat-pejabat busuk atau bergaul dengan orang-orang yang hartanya haram. Sebab orang-orang dengan tampilan lusuh dan bau sudah pasti tidak disukai para pecinta dunia yang kebiasaannya kagum dan silau dengan gemerlap kemewahan.
***
Jika kita tahu ada orang miskin yang hidup menggelandang tapi sangat menjaga salatnya dan selalu berusaha mengingat Rabbnya di setiap waktu, mungkin beliau termasuk salah satu dari kekasih Allah yang disebut Nabi ﷺ dalam hadis ini.
CATATAN
Barangkali ada pertanyaan, apakah hadis tersebut tafsirnya memang pengemis? Jika kekasih Allah sampai mengemis, mengemis yang bagaimana? Apakah yang tiap hari mengemis keliling masih memungkinkan dia kekasih Allah?
Jawaban pertanyaan ini adalah sebagai berikut.
Benar, sudah saya cek dalam kitab-kitab syarah hadis dan memang ada ulama yang menafsirkan pengemis.
Ada yang menafsirkan tidak mengemis, tapi hanya dihinakan saja dan tidak diperbolehkan masuk dalam majelis.
Menunjukkan dua tafsir itu muhtamal secara lughah dan dalil.
Jika ada kekasih Allah mengemis, maka mustahil itu tiap hari dan jadi profesi. Tetapi hanya saat terpaksa saja sekedar menjaga nyawa. Sebab mengemis itu hina dan haram kecuali benar-benar diuji dengan kefakiran hebat.
***
Adapun istilah wali majdzub (المجذوب), maka itu biasanya dipakai untuk orang yang dibuat Allah menjadi saleh dalam waktu singkat. Tidak melalui proses normal orang yang butuh perjuangan lama.
Secara aqli ini mungkin saja terjadi.
Secara dalil juga mungkin karena ada riwayat Allah membuat saleh Al Mahdi dalam semalam.
Hanya saja saya pribadi belum pernah menemui dalam kehidupan nyata sampai hari ini.
Asal jangan menjadikan orang gila sebagai wali majdzub saja.
Karena gila itu dikasihani dan diurus, karena jelas diberi bala’ besar oleh Allah, bukan diwalikan.
28 Agustus 2023/ 11 Safar 1445 H pukul 21:00