Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Suatu saat Nabi Musa bermubahalah dengan Qārūn.
Lalu terbuktilah bahwa Qārūn yang salah dan Nabi Musa yang benar. Sebab Allah membenamkan Qarun ke dalam perut bumi. Semua pendukungnya juga dibuat binasa oleh Allah.
Walaupun sudah sejelas ini bukti kebenaran Nabi Musa, masih saja ada orang di kalangan Bani Israel yang bisa menemukan “kesalahan” Nabi Musa. Orang-orang yang hatinya berpenyakit seperti itu berkata yang kira-kira maknanya begini,
“Kok ya tega-teganya sih Nabi Musa membinasakan sepupunya sendiri? Qārūn itu kan orang paling alim dan paling menguasai Taurat setelah Nabi Musa di antara kita? Masih ada hubungan kerabat lagi dengan Nabi Musa! Masak hanya karena perbedaan pendapat tentang pengaturan urusan agama sampai bermubahalah segala dan mendoakan supaya Qārūn binasa, Jangan-jangan Nabi Musa memang ingin menguasai hartanya!”
***
Begitulah.
Orang salah didik dan hati berpenyakit itu selalu ada di setiap zaman.
Saat kaum Muslimin di al-Quds berjuang melawan penjajah dengan segala sumberdaya apapun yang mungkin dijangkaunya, masih ada saja orang yang tega mencela perjuangan tersebut dengan menuduhnya memakai tuduhan bermacam-macam.
Semoga Allah merahmati Nabi Musa yang sangat sabar menghadapi sebagian umatnya yang degil hati seperti itu.
Semoga Allah juga terus menerus menuangi kesabaran dan ketangguhan kepada kaum muslimin yang berjuang di sekitar al-Quds saat menghadapi kaum nyinyiriyyīn seperti itu.
13 Oktober 2023/ 28 Rabi’ul Awal 1445 H pukul 16:09