Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Di antara keluhuran akhlak orang adalah jika sanggup mengakui kelebihan orang lain daripada dirinya.
Sebab itu tanda beliau sanggup meremukkan keangkuhan dirinya.
Seperti perkataan penyair,
Artinya,
“Tidaklah manusia mengungkapkan keutamaan dirinya, seperti saat dia meyakini keutamaan setiap orang yang utama.” (Nuzhatu al-Alibbā’ hlm 33)
***
Al-‘Imrīṭī termasuk punya akhlak mulia demikian.
Saat membuatkan nazham untuk kitab al-Muqaddimah al-Ājurrūmiyyah karya Ibnu Ājurrūm, beliau tidak menyebutkan karyanya lebih unggul. Tapi hanya mengaku menambahi dan semacam memperjelas saja. Kata beliau,
Jadi, beliau memposisikan diri hanya seperti khādim/pelayan saja.
Mungkin ketawadukan asli dan tidak dibuat-buat semacam inilah yang justru membuat Allah rida dan membuat ilmu beliau bermanfaat tersebar luas di seluruh penjuru dunia.
***
Dalam kajian mendalam bait 15 nazham al-‘Imrīṭī, saya mengupas 4 topik yaitu,
- hilangnya bait ini pada sebagian manuskrip
- 3 kerja tahẓīb al-‘Imrīṭī
- makna mitslasy syarhi
- teladan akhlak al-‘Imrīṭī
silakan kajian selengkapnya di KANAL MUNTAHA. Atau di sini.
20 November 2023/ 7 Jumādā al-Ūlā 1445 H pukul 10.01