Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jika ingin tahu bagaimana hawa nafsu kebinatangan dipromosikan dengan bahasa filsafat, maka salah satu contohnya adalah ajaran-ajaran Rajneesh atau yang kemudian menggelari dirinya dengan nama Osho.
Orang awam sekilas akan mendengarnya sangat logis. Sementara hakikat aslinya bukan logis, tapi mencocoki hawa nafsu kebinatangan manusia.
Sehalus itulah kira-kira ketika filsafat masuk ke tasawuf. Lalu memunculkan ajaran-ajaran kufur semisal Wahdatul Wujud, Wahdatul Adyan dan Haqiqah Muhammadiyyah/Nur Muhammad. Seperti yang dipromosikan oleh al-Hallaj.
Maha Suci Allah yang mengutus para Nabi dan Rasul untuk menyucikan manusia dari semua pemikiran kotor semisal itu dengan ajaran yang sederhana, lugas, masuk akal dan sesuai fitrah manusia.
14 Februari 2024/ 4 Sya’ban 1445 H pukul 23.37