Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Orang yang hanya di level fakkul ‘ibarah penjelasan ulama mazhab saja kelimpungan, yakni sekedar memahami ucapan ulama mazhab sudah kerepotan, maka sungguh dusta jika mengklaim sebagai mujtahid mazhab, apalagi mujtahid mutlak.
Ibnu Ḥajar al-Haitamī berkata,
«فإذا لم يتأهل هؤلاء الأكابر لمرتبة الاجتهاد المذهبي فكيف يسوغ لمن لم يفهم أكثر عباراتهم على وجهها أن يدعى ما هو أعلى من ذلك وهو الاجتهاد المطلق؟ سبحانك هذا بهتان عظيم انتهى إلى هنا كلام الشهاب». «فيض القدير» (1/ 12)
Artinya,
“Jika ulama-ulama besar ini saja tidak kompeten untuk mencapai level ijtihad mazhab, lalu bagaimana bisa orang yang tidak sanggup memahami mayoritas ibarah mereka sebagaimana mestinya mengklaim hal yang lebih tinggi dari itu yakni mujtahid mutlak? Subhanallah! Ini adalah kedustaan yang nyata.”
***
Alangkah butuhnya kita ilmu tahu diri di zaman ini.
4 Maret 2024/ 23 Sya’ban 1445 H pukul 06.40
