Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Saya percaya bahwa nasihat yang serupa bentakan dalam diri itu memang haqq, karena saya beberapa kali juga merasakannya.
Yakni saat tergagas melakukan perbuatan yang tidak baik dan sudah berazam melakukannya, atau bahkan saat merasa sudah melakukan perbuatan yang zahirnya kita punya hujah bahwa itu tidak apa-apa tapi besar kemungkinan di sisi Allah adalah mungkar.
Maka Allah mengirimkan malaikat kepada hamba untuk mencegahnya, membentaknya, dan memberi teguran keras yang bisa dirasakan dalam hati.
Oleh karena itu, saya lebih condong memahami ayat kedua dalam Surah al-Saffāt itu yang dimaksud adalah para malaikat yang membentak dan memberi teguran keras kepada seorang hamba saat dia hendak melakukan perbuatan yang tidak baik atau merasa baik padahal hakikatnya tidak baik. Allah berfirman,
Artinya,
“Demi (malaikat-malaikat) yang membentak keras –untuk memberi nasihat-” (Q.S. al-Ṣaffāt: 2)
Al-Syaukānī berkata,
Artinya,
“yang dimaksud dengan zājirāt adalah malaikat-malaikat yang melakukan bentakan. bisa jadi membentak awan sebagaimana pendapat al-Suddī, bisa jadi membentak hamba agar tidak melakukan maksiat dengan memberi nasihat.” (Fatḥu al-Qadir, juz 4 hlm 443)
Adakah yang memiliki pengalaman serupa?
26 September 2024 / 22 Rabiul Awal 1446 pada 08.31