Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jika kisah Raja Ahab dan Ratu Izebel itu memang benar, maka toleransi kebablasan atas nama menjaga stabilitas politik adalah faktor terbesar yang membuat kemusyrikan menyebar luas di tengah-tengah masyarakat ahli tauhid.
Juga menunjukkan betapa bahayanya memiliki pemimpin yang lemah ketaatannya dalam menyembah Allah, karena akan meremehkan hal-hal sensitif dan sakral dalam din demi mencapai tujuan-tujuan politik yang diinginkannya.
Juga menunjukkan betapa berbahayanya pernikahan antar agama, karena fitnah cinta dan kasih sayang terkadang membuat orang menoleransi maksiat besar atas nama menjaga keutuhan keluarga.
Juga menunjukkan betapa dahsyatnya fitnah dunia, khususnya kekuasaan. Hingga orang yang dibesarkan dalam tradisi tauhid sekalipun, bisa tergelincir karena pertimbangan-pertimbangan duniawi yang halus atas nama din.
12 Oktober 2024 / 8 Rabiul Akhir 1446 pada 00.20