Oleh: Ust. Muafa
Pertanyaan:
Assalamuaikum ustad mau bertanya apa jika ingin puasa dihari jumat hrus dibarengi dengan hari lain semisal kamis atau sabtu nya? Apa itu benar ustad ? Terimakasih
Ovi Annisya Putri, mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya,program studi Kebidanan, tahun 2016. NIM : 165070601111010
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Warohmatullah wabarokatuh.
Rasulullah ﷺ melarang berpuasa khusus di hari jumat kecuali bertepatan dengan kebiasaannya (misalnya puasa Dawud). Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dinyatakan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat malam di antara malam-malam yang lain, dan jangan pula dengan puasa, kecuali memang bertepatan dengan hari puasanya.”
Larangan puasa khusus di hari jumat ini dikecualikan jika ditambah satu hari puasa sebelum atau sesudahnya. Jadi, jika puasa hari kamis dan jumat atau jumat dan sabtu, maka hukumnya menjadi boleh. Al-Bukhari meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلَّا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda: “Janganlah seorang dari kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali dibarengi dengan satu hari sebelum atau sesudahnya”.
Rasulullah ﷺ pernah mendapati istrinya yang bernama Juwairiyah sedang berpuasa di hari jumat. Rasulullah ﷺ menanyai apakah istrinya berpuasa hari kamis sebelumnya. Ketika dijawab tidak maka beliau bertanya apakah Juwairiyah berniat puasa hari sabtu esoknya. Ketika jawabannya tidak maka Rasulullah ﷺ memerintahkan Juwairiyah untuk membatalkan puasa. Al-Bukhari meriwayatkan:
عَنْ جُوَيْرِيَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهِيَ صَائِمَةٌ فَقَالَ أَصُمْتِ أَمْسِ قَالَتْ لَا قَالَ تُرِيدِينَ أَنْ تَصُومِي غَدًا قَالَتْ لَا قَالَ فَأَفْطِرِي
dari Juwairiyah binti Al harits radliallahu ‘anha bahwa Nabi ﷺ menemuinya pada hari Jum’at ketika dia sedang berpuasa. Beliau bertanya: “Apakah kemarin kamu juga berpuasa?” Dia menjawab: “Tidak”. Beliau bertanya lagi: “Apakah besok kamu berniat berpuasa?” Dia menjawab: “Tidak”. Maka Beliau berkata: “Berbukalah (batalkanlah) “.
Wallahu a’lam.