Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Tidak dibuat populer tidak bermakna hina.
Sebagaimana dibuat populer tidak bermakna mulia.
Keduanya hanyalah bentuk ujian untuk manusia dengan hikmah yang dikehendaki-Nya.
Ada orang mulia yang dipopulerkan.
Ada pula orang hina yang dipopulerkan.
25 nabi yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah contoh hamba-hamba mulia yang dipopulerkan.
Fir’aun, Tsamūd, ‘Ād, Kaum Nuh, dan kaum Sodom adalah contoh kaum yang dimurkai Allah yang juga dipopulerkan.
Tapi banyak pula nabi-nabi yang dibuat dalam kondisi khumūl (tidak terkenal) sebagaimana banyak juga kaum yang dibinasakan tapi tidak diceritakan Allah.
Dipopulerkan atau dihilangkan catatannya dalam sejarah semuanya atas kehendak Allah dan atas hikmah tinggi yang dikehendakinya. Allah berfirman,
Artinya,
“Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, dan orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah.” (Q.S. Ibrāhīm: 9)
2 Safar H/ 19 Agustus 2023 pukul 08.29