Oleh: Ust. Muafa
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Pak, mau tanya. Kita di dunia ini harus bersikap apa adanya kalau bisa berZuhud. Bukankah zuhud itu terkesan dengan penampilan biasa sekali bahkan buruk (maksudnya benar2 meninggalkan duniawi) sedangkan ada ayat yang menjelaskan “Allah itu indah dan menyukai keindahan”. Bagaimana kita bisa seimbang dalam hal itu pak? Terima kasih
Syafiatul Azizah, mahasiswi fakuktas kedokteran, ilmu gizi Universitas Brawijaya nim: 165070301111010
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Warohmatullah wabarokatuh.
Zuhud itu sikap hati, bukan berpakaian lusuh.
Zuhud itu qona’ah, bisa menerima dengan rela seluruh pemberian Allah tanpa menggerutu sedikitpun.
Orang kaya bisa zuhud sebagaimana orang miskin juga bisa zuhud.
Orang kaya yang zuhud tidak pelit dalam berinfak. Pakaiannya pantas, tapi tidak berlebihan dan tidak tampak kecenderungan pamer.
Orang miskin yang zuhud, tidak iri dengan orang kaya. Pakaiannya sesuai rizki yang diberikan Allah. Tidak memaksa-maksa diri tampil di luar kemampuannya, apalagi sampai berhutang dan kredit demi mendapat pakaian bagus. Dia bersyukur dengan pemberian Allah.
Wallahu a’lam.