Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Ustdz mengenai hadits dhoif ringan dan dhoif berat, ana mau tau rincinya bagaimana / ciri-ciri nya…Syukron Ustdz atas penjelasannya. (+62 xxx-xxxx-8117)
JAWABAN
Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Wa’alaikumussalam Warohmatullah Wabarokatuh.
Hadis dhoif ringan adalah jika ada perawinya yang jujur tapi hafalannya tidak terlalu kuat dan tidak terlalu parah membuat kesalahan hafalan. Hadis dhoif berat adalah jika ada perawinya yang kesalahan hafalannya parah, tertuduh dusta, benar-benar pendusta, apalagi pemalsu hadis.
Jika ulama hadis mengatakan hadisnya mudh-thorib, syadz, atau mu’allal maka itu dho’ifnya ringan. Jika ulama hadis mengatakan hadisnya matruk, munkar, maudhu’, maka dhoifnya berat.
Misalnya An-Nawawi menerangkan hadis mudhthorib, sebagai berikut,
“Idh-thirob membuat hadis menjadi dhoif karena mengandung makna tidak terealisasinya kedhobitan” (At-Taqrib wa At-Taisir, hlm 45)
Kalimat di atas bermakna, hadis mudh-thorib itu termasuk hadis dhoif. Sebab dhoifnya adalah tingkat kedhobitan perawinya yang “low”. Artinya, perawi seperti ini sebenarnya dikenal jujur, hanya saja tingkat ketelitian dan kekuatan hafalannya lemah sehingga tidak aman melakukan kesalahan dalam menukil lafaz. Karena itu hadisnya dihukumi dhoif, tapi dhoif ringan.
Wallahua’lam
One Comment
Anzas
Kalau hafits mursal, apkh terkategori hadits ringan atau berat tadz??