Oleh; Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R Rozikin)
Mengenal nasab Muhammad ﷺ hukumnya WAJIB, karena kita diwajibkan mencintai beliau melebihi cinta kita kepada ayah, ibu, keluarga bahkan diri sendiri. As-Sayyid Al-Bakri berkata,
ويجب عليه أن يعرف نسبه صلى الله عليه وسلم من جهه أبيه وأمه
‘Wajib baginya (seorang muslim) untuk mengetahui nasab beliau shallallahu alaihi wasallam dari pihak ayahnya maupun ibunya” (Ad-Duror Al-Bahiyyah, hlm 12 cet. penerbit Al-Miftah Surabaya)
Hanya saja, nasab nabi Muhammad ﷺ ada tiga bagian. Yang pertama: yang disepakati kesahihannya oleh pakar-pakar siroh dan nasab (yakni nasab dari Nabi Muhammad sampai ‘Adnan), yang kedua: Yang diperselisihkan kesahihannya (yakni dari Adnan sampai Nabi Ibrahim), dan yang ketiga: yang disepakati kebatilan sebagian informasinya (yakni dari Nabi Ibrahim sampai Adam). Shofiyyurrohman Al-Mubarokfuri berkata,
لنسب النبي صلى الله عليه وسلم ثلاثة أجزاء: جزء اتفق على صحته أهل السير والأنساب وهو إلى عدنان، وجزء اختلفوا فيه ما بين متوقف فيه وقائل به، وهو ما فوق عدنان إلى إبراهيم عليه السلام، وجزء لا نشك أن فيه أمورا غير صحيحة، وهو ما فوق إبراهيم إلى آدم عليهما السلام (الرحيق المختوم (ص: 39)
“Nasab nabi ada 3 bagian. Pertama, bagian yang disepakati keshahihannya oleh para pakar sejarah dan nasab, yakni nasab beliau sampai Adnan. Kedua, bagian yang diperselisihkan oleh mereka, baik yang bersikap tawaqquf maupun yang berijtihad menegaskannya, yakni nasab di atas Adnan sampai Ibrahim. Ketiga, bagian yang yang kita tidak ragu bahwasanya dalam nasab tersebut ada sejumlah informasi yang tidak benar, yakni nasab di atas Ibrahim sampai ke Adam alaihis salam” (Ar-Rohiq Al-Makhtum, hlm 39)
Oleh karena itu, yang cukup menjadi perhatian kita adalah nasab yang sahih saja. Nasab inilah yang perlu kita hafalkan dan kita ajarkan kepada putra-putri kaum muslimin.
Nasab tersebut adalah sebagai berikut,
- Muhammad (مُحَمّد)
bin - Abdullah (عَبْد اللّهِ)
bin - Abdul Muttholib (عَبْد الْمُطّلِبِ)
bin - Hasyim (هَاشِمٍ)
bin - Abdu Manaf (عَبْد مَنَافٍ)
bin - Qushoy (قُصَيّ)
bin - Kilab (كِلَاب)
bin - Murroh (مُرّة)
bin - Ka’ab (كَعْب)
bin - Lu-ayy (لُؤَيّ)
bin - Gholib (غَالِب)
bin - Fihr (فِهْر)
bin - Malik (مَالِك)
bin - An-Nadhr (النّضْر)
bin - Kinanah (كِنَانَة)
bin - Khuzaimah (خُزَيْمَة)
bin - Mudrikah (مُدْرِكَة)
bin - Ilyas (إلْيَاس)
bin - Mudhor (مُضَر)
bin - Nizar (نِزَار)
bin - Ma’add (مَعَدّ)
bin - ‘Adnan (عَدْنَان)
Adapun nasab Rasulullah ﷺ dari pihak ibunya, rinciannya adalah sebagai berikut,
- Muhammad (مُحَمَّد)
bin - Aminah (آمِنَةُ)
binti - Wahb (وَهْب)
bin - Abdu Manaf (عَبْدُ مَنَاف)
bin - Zahroh (زَهْرَة)
bin - Kilab (كِلاَب)
Kilab pada jalur ibu sama dengan Kilab pada jalur ayah. Jadi moyang nabi dari jalur ayah bertemu dengan moyang nabi dari jalur ibu pada Kilab.
Selanjutnya, moyang di atas Kilab, yaitu Murroh, Ka’ab, Lu-ayy dan seterusnya sama dengan nasab Nabi Muhammad dari pihak ayahnya.
Ada berapa nama yang sudah engkau hafal?
Sudahkah dirimu melaksanakan fardu ain tersebut?
Jika belum, ayok dimulai dari sekarang. Agar juga bisa diajarkan kepada anak-anak kita dan peserta didik kita.