Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Ada banyak riwayat yang menjelaskan keutamaan Ramadan. Hanya saja, sayang sekali, riwayat tersebut kebanyakan daif, atau bahkan maudhu’/palsu. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, insya Allah akan diuraikan keutamaan-keutaman Ramadan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis-hadis sahih saja, atau minimal hasan. Jika ada hadis yang diperselisihkan dan saya mencantumkan pada tulisan ini, artinya saya mengikuti pendapat ulama yang menerimanya. Dengan tulisan ini, kita berharap bisa menyambut Ramadan dengan cara seprima mungkin karena dengan mengetahui dasar ilmu sebelum beramal salih, maka kita bisa beramal secara maksimal di bulan Ramadan.
Keutamaan pertama: Bulan diturunkannya Al-Qur’an
Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa karena di bulan ini Allah menurunkan Al-Qur’an. Turunnya Al-Qur’an adalah persitiwa besar dalam sejarah umat manusia karena melalui Al-Qur’an Allah mengubah umat, mengubah bangsa, mengubah zaman, mengubah sejarah, mengubah peradaban, dan mengubah nasib hamba. Barang siapa mengikuti Al-Qur’an, maka dia akan berbahagia di dunia maupun akhirat. Barang siapa meninggalkan Al-Qur’an, maka dia akan sengsara selamanya setelah mati. Jadi, Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa karena menjadi bulan yang dipiih Allah untuk menurunkan wahyu-Nya yang akan mengubah manusia di muka bumi. Allah berfirman.
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ} [البقرة: 185
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)” (Al-Baqarah: 185).
Keutamaan kedua: Barang siapa berpuasa Ramadan, berarti dia telah menegakkan keislamannya
Keistimewaan Ramadan yang lain adalah amal puasa di dalamnya. Siapa pun yang berpuasa Ramadan, maka dia telah menegakkan keislamannya. Sebab, Islam dibangun atas dasar lima pilar yang merupakan esensi dari ajaran Islam dan salah satunya adalah berpuasa Ramadan. Dengan demikian, jika lima pilar ini ditunaikan dengan baik, maka dia sah disebut muslim dan berhak mendapatkan semua hak yang terkait dengan muslim. Bahkan, dia berhak mendapatkan jaminan masuk surga setelah mati. Al-Bukhari meriwayatkan:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ ” (صحيح البخاري (1/ 11)
Artinya:
“Dari Ibnu ‘Umar radiyallahu ‘anhuma berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Islam dibangun di atas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadlan”” (HR. Bukhari).
Keutamaan ketiga: Bulan Ramadan adalah bulan gemerlap rahmat yang meliputi alam
Bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat. Di bulan itu, Allah membuka pitu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. Di Bulan itu Allah juga membelenggu setan-setan. Di dalamnya juga ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yang dinamakan Lailatul Qodar. Semua orang berpotensi diampuni. Hanya yang enggan saja yang tidak diampuni. Mereka yang enggan adalah orang-orang yang tidak mau dan sombong untuk beristighfar. Ahmad meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ: ” قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ (2) ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (مسند أحمد ط الرسالة (14/ 541)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah, dia berkata: ‘Ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, di dalamnya Allah mewajibkan kalian berpuasa, di dalamnya pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan barangsiapa tidak mendapati malam itu, maka ia telah kehilangan pahala seribu bulan.””
Keutamaan keempat: Setiap malam Ramadan Allah membebaskan penghuni neraka
Salah satu kasih Allah yang Maha Besar yang ditunjukkan-Nya di bulan Ramadan adalah pembebasan orang-orang yang disiksa dalam neraka. Dalam hadis jumlah orang yang dibebaskan ini diungkapkan dalam bentuk jamak. Konsepsi jamak dalam bahasa Arab adalah angka mulai 3 sampai sebanyak-banyaknya tanpa batasan. Jadi, bisa kita bayangkan ada berapa penghuni neraka yang akan dibebaskan Allah mengingat pembebasan itu dilakukan setiap hari? Ibnu Majah meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَنَادَى مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ “( سنن ابن ماجه (1/ 526)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: ‘Jika tiba waktu awal malam di bulan Ramadan, maka setan-setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, ‘Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam.””
Keutamaan kelima: Bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada parfum
Keutamaan Ramadan yang lain adalah penghargaan Allah terhadap orang-orang yang berpuasa di dalamnya. Lazimnya orang berpuasa, tentu saja mulutnya akan berbau tidak sedap. Akan tetapi, bau mulut orang berpuasa di sisi Allah tidak seperti yang tercium zahirnya. Di sisi Allah bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi daripada bau minyak parfum kasturi. Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ المِسْكِ» صحيح البخاري (3/ 24)
Artinya,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang saum lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada harumnya minyak misik”
Keutamaan keenam: Doanya mustajab
Keutamaan lain yang diberikan Allah di bulan ini adalah mustajabnya doa orang yang berpuasa. Doa mustajab artinya pasti akan dikabulkan. Pintu-pintu langit dibuka untuk menerima doanya. Jadi, orang yang berpuasa Ramadan punya kesempatan emas yang tidak sepatutnya dilewatkan, yakni dikabulkannya doa. Jika demikian, tunggu apa lagi? Berdoalah sebanyak-banyaknya untuk kebaikan Anda baik urusan dunia maupun akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلاَثٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ، الإِمَامُ العَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الغَمَامِ، وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ.( سنن الترمذي ت بشار (4/ 253)
Artinya:
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: imam adil, orang puasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan, Rabb ‘azza wa jalla berfirman: ‘Demi keperkasaan-Ku, aku akan menolongmu meski setelah selang berapa lama.’”
Keutamaan ketujuh: Pahala amal salih dlipatgandakan
Keutamaan lain bulan Ramadan adalah dilipat gandakannya pahala amal salih. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa umroh yang dilakukan di bulan Ramadan itu pahalanya setara dengan haji bersama Rasulullah ﷺ. Dalam hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari, Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ: «فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي» صحيح البخاري (3/ 19)
Artinya;
Beliau bersabda: “‘Umrah pada bulan Ramadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku” (HR. Bukhari).
Keutamaan kedelapan: Mendapatkan pahala puasa selamanya
Orang yang berpuasa Ramadan secara lengkap satu bulan, lalu bersedia menambah puasa sunah sebanyak 6 hari di bulan Syawal, maka kata Nabi dia mendapatkan pahala puasa selamanya. Abu Dawud meriwayatkan:
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ، صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ» سنن أبي داود (2/ 324)
Artinya:
“Dari Abu Ayyub sahabat Nabi ﷺ, dari Nabi ﷺ, beliau berkata:
“Barang siapa yang melakukan puasa pada Bulan Ramadan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari pada Bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa selamanya” (HR. Abu Dawud).
Keutamaan kesembilan: Tercatat sebagai Shidiqin dan Syuhada
Ini adalah di antara keutamaan dahsyat bulan Ramadan. Siapa pun yang masuk di bulan Ramadan, lalu secara sempurna melaksanakan puasa Ramadan, maka di sisi Allah dia tercatat sebagai Shoddiqin dan Syuhada’. Di mana istimewanya?
Minimal 17 kali dalam sehari kita meminta kepada Allah diberi petunjuk jalan yang lurus melalui Surah Al-Fatihah yang kita baca setiap salat. Jalan yang lurus itu adalah jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. Orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa mereka adalah para nabi, syuhada, shiddiqin dan salihin. Jadi, kalau orang sudah mendapatkan ketetapan bahwa di sisi Allah dicatat sebagai syuhada dan shiddiqin, hal itu bermakna dia dijamin berada dalam jalan yang lurus. Luar biasa kan janji ini? Ibnu Khuzaimah meriwayatkan:
عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ الْجُهَنِيِّ قَالَ: جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ قُضَاعَةَ، فَقَالَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ شَهِدْتُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ، وَصَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، وَصُمْتُ الشَّهْرَ، وَقُمْتُ رَمَضَانَ، وَآتَيْتُ الزَّكَاةَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ مَاتَ عَلَى هَذَا كَانَ مِنَ الصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ» صحيح ابن خزيمة (3/ 340)
Artinya:
“Dari Amr bin Murrah Al Juhani, ia berkata, ‘Seorang laki-laki dari kabilah bani Qudho’ah mendatangi Rasulullah ﷺ kemudian bertanya kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwasanya engkau adalah utusan Allah dan aku melakukan salat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjalankan salat malam bulan Ramadan, dan membayar zakat?’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Barang siapa yang mati dalam keadaan seperti ini, maka termasuk shiddiqin dan syuhada” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Keutamaan kesepuluh: Dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni
Keutamaan Ramadan yang lain adalah barang siapa yang berpuasa Ramadan di dalamnya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Siapakah yang bebas dari dosa? Tidak ada. Orang yang dianggap paling salih dan paling bersih sekalipun, tidak akan luput dari dosa. Bedanya dengan orang-orang fasik hanyalah dari sisi ditutupi Allah ataukah tidak. Sekarang mari kita bayangkan ada berapa banyak dosa yang telah kita lakukan. Dosa-dosa yang kita lakukan saat sendiri, dosa-dosa yang kita lakukan saat bersama manusia, dosa-dosa yang kita anggap kecil, dosa besar yang kita remehkan, dan seterusnya.
Semua dosa itu, jika kita serius berpuasa di bulan Ramadan dengan niat bertaubat dan menyucikan diri, maka oleh Allah akan dihapus dan diampuni. Al-Bukhari meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» صحيح البخاري (1/ 16)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melaksanakan saum Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya” (HR. Bukhari).
Keutamaan kesebelas: Menghapus dosa antara dua Ramadan
Ada lagi hadis yang mirip. Kata Nabi ﷺ, orang yang berpuasa Ramadan kemudian berlalu satu tahun sehingga ketemu Ramadan lagi, lalu dia berpuasa di Ramadan tersebut, maka semua dosa yang ia lakukan di antara dua Ramadan itu akan diampuni Allah selama dijauhi dosa-dosa besar. Muslim meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: «الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ» صحيح مسلم (1/ 209)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Salat lima waktu dan salat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadaan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar..”
Agenda mengejar ampunan Allah di bulan Ramadan ini memang harus menjadi misi utama seluruh amal salih kita di bulan itu. Sebab, ada riwayat menakutkan yang menceritakan bahwa Nabi mengaminkan doa malaikat Jibril bahwa orang-orang yang di akhir Ramadan belum diampuni Allah, maka dia pasti akan masuk neraka! Ibnu Hibban meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَعِدَ الْمِنْبَرَ، فَقَالَ: «آمِينَ آمِينَ آمِينَ» قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ حِينَ صَعِدْتَ الْمِنْبَرَ قُلْتَ: آمِينَ آمِينَ آمِينَ، قَالَ: «إِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي، فَقَالَ: مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ، وَمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يَبَرَّهُمَا، فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ، وَمَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ». صحيح ابن حبان – مخرجا (3/ 188)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ suatu ketika naik ke atas mimbar lalu mengucap, ‘Amin Amin Amin.’ Beliau ditanya, ‘Wahai Rasulullah ﷺ, sesungguhnya saat tadi engkau menaiki mimbar, engkau mengucap Amin Amin Amin.’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Jibril tadi datang kepadaku, ia berkata, ‘Barangsiapa yang menjumpai bulan Ramadan, tetapi ia tidak mendapatkan ampunan, maka ia masuk ke dalam neraka dan Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkannya. Katakanlah: ‘Amin.’ Maka aku pun mengucap: ‘Amin.’ (Jibril berkata) Barang siapa yang menjumpai kedua orangtuanya, atau salah satu darinya, tetapi ia tidak berbuat baik kepada mereka hingga ia mati, maka ia masuk ke dalam neraka dan Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkannya. Katakanlah: ‘Amin.’ Maka aku pun mengucap: ‘Amin.’ (Jibril berkata) Barang siapa yang saat namamu disebutkan di sisinya, lalu ia tidak mau bersalawat kepadamu, kemudian ia mati, maka ia masuk neraka dan Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkannya. Katakanlah: ‘Amin.’ Maka aku pun mengucap: ‘Amin.””
Keutamaan keduabelas: Pasti masuk surga
Ini keutamaan paling dahsyat di bulan Ramadan. Dalam hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa siapa pun yang lengkap puasa Ramadan satu bulan penuh, maka ia dijamin Allah akan masuk surga. Tidak peduli apakah berjuang demi Islam sampai level berhijrah atau hanya duduk-duduk saja di tempat kelahirannya! Al-Bukhari meriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا» صحيح البخاري (9/ 125)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Barangsiapa yang beriman kepada Allah, menegakkan salat, berpuasa bulan Ramadan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan.””
Itulah beberapa contoh riwayat penting terkait keutamaan Ramadan. Beberapa ulama mengarang kitab khusus tentang keutamaan Ramadan seperti Ibnu Abi Ad-Dunya dalam karya berjudul Fadhail Ramadhan, Ibnu Syahin dalam karya berjudul Fadhail Syahri Ramadhan, Abdul Ghoniyy Al-Maqdisi dalam karya berjudul Fadhail Syahri Ramadhan, dan lain-lain. Jadi, mendalami topik ini silakan langsung merujuk kitab-kitab tersebut atau semisalnya. Semoga Allah memberi kita semua taufik supaya mendapatkan semua keutamaan Ramadan!
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عنا