Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Nama lengkapnya Al-Waraqat fi Ushul Al-Fiqh (الورقات في أصول الفقه). Sebagian manuskrip menyebut judulnya Al-Waraqat fi Al-Ushul. Kadang ada yang menyebutnya Muqaddimah Al-Imam.
Pengarangnya bernama Al-Juwaini, yakni Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini (w. 478 H). Nama lengkapnya Abu Al-Ma’ali Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf Al-Juwaini An-Naisaburi. Hati-hati jika disebut Al-Juwaini, karena ada dua nama ulama dengan laqab Al-Juwaini. Yang pertama Abu Muhammad Al-Juwaini. Yang kedua Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini. Abu Muhammad Al-Juwaini adalah ayah Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini. Keduanya ulama besar, hanya saja sang putra lebih populer daripada ayahnya. Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini itulah yang dikenal dengan gelar Imamul Haramain. Beliau pula yang dimaksud dalam kitab-kitab Asy-Syafi’iyyah jika disebut Al-Imam (banyak orang keliru karena menyangka sebutan Al-Imam dalam kitab-kitab ulama Asy-Syafi’iyyah bermakna imam Asy-Syafi’i, padahal ini adalah istilah khusus yang menunjuk Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini). Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini alias Imamul Haramain inilah pengarang kitab Al-Waraqat ini.
Penisbahan kitab Al-Waraqat sebagai karangan Al-Juwaini bisa dipegang. Tulisan-tulisan yang membahas biografi Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini memasukkan kitab Al-Waraqat ini sebagai salah satu karya beliau. Manuskrip-manuskrip kitab Al-Waraqat juga menisbahkan kitab ini kepada beliau. Para pensyarah kitab ini juga menisbahkannya kepada beliau. Semua alasan yang meragukannya adalah syadz dan lemah dibandingkan dengan bukti-bukti kuat yang menegaskannya, yang jauh lebih banyak dan menjadi pendapat jumhur.
Penamaan waraqat diambil dari pernyataan Al-Juwaini di awal kitab ini. Beliau berkata,
هَذِه وَرَقَات تشْتَمل على فُصُول من أصُول الْفِقْه
Artinya,
“Ini adalah lembaran-lembaran yang berisi topik-topik ushul fikih” (Al-Waraqat, hlm 7)
Makna bahasa waraqat adalah lembaran-lembaran, sebab waraqat adalah bentuk jamak dari waraqah yang bisa bermakna lembaran, helai daun, atau kertas. Seakan-akan pengarang sudah tahu sejak awal bahwa isi kitab ini tidak akan banyak. Hanya akan memerlukan beberapa lembaran saja. Oleh karena itu, karya ini sebenarnya lebih akurat tidak disebut kitab/buku. Ia lebih tepat disebut semacam buklet, atau buku saku atau kutayyib.
Isi kitab ini adalah pembahasan ushul fikih saja. Tepatnya ushul fikih mazhab Asy-Syafi’i. Kitab ini tidak membahas fikih dan tidak membahas akidah. Pembahasan ushul fikih bermakna pembahasan aspek epistemologi fikih. Artinya, membahas ilmu kaidah dan rambu-rambu bagaimana fikih diproduksi. Jadi ilmu ushul fikih itu ilmu kerangka pikir. Ilmu ushul fikih adalah ilmu yang membentuk metode berpikir fikih dan nalar syar’i dalam Islam.
Hanya saja, oleh karena pembahasannya lebih bersifat “universal” dan umum, kitab ini dipakai lintas mazhab. Malahan, Basyir Dhaif dalam kitabnya yang berjudul Mashadir Al-Fiqhi Al-Maliki memasukkan kitab ini sebagai referensi fikih mazhab Maliki, meskipun mengakui bahwa kitab Al-Waraqat sebenarnya adalah kitab Ushul Fikih yang ditulis berdasarkan mazhab Asy-Syafi’i.
Berbicara soal kitab-kitab ushul fikih dalam mazhab Asy-Syafi’i, tentu saja Al-Waraqat bukan satu-satunya. Ada banyak karya yang menulis ushul fikih setelah masa Asy-Syafi’i (dengan karya besarnya yang bernama Ar-Risalah) sampai masa Al-Juwaini.
Di antara contoh karya-karya tersebut misalnya At-Ta’arudh wa At-Tarjih karya Ibnu Khuzaimah (w. 311 H), Ad-Dala-il wa Al-A’lam karya Abu Bakr Ash-Shairafi (w. 330 H), Al-Fushul fi ‘Ilmi Al-Ushul karya Abu Ishaq Al-Marwazi (w. 340 H), At-Taqrib wa Al-Irsyad karya Al-Baqillani (w. 403 H), Al-Mu’tamad karya Abu Al-Husain Al-Bashri (w. 436 H). Termasuk juga di sini karya-karya ulama yang semasa dengan Al-Juwaini seperti Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih karya Al-Khathib Al-Baghdadi (w. 463 H), At-Tabshirah fi Ushul Al-Fiqh karya Asy-Syirazi (w. 476 H), dan Al-Luma’ fi Ushul Al-Fiqh karya Asy-Syirazi (w. 476 H). Al-Juwaini ini, selain kitab Al-Waraqat yang kita bahas dalam tulisan ini, beliau juga punya karya lain dalam ushul fikih yakni Al-Burhan dan At-Talkhish.
Hanya saja, dari sekian karya kitab ushul fikih semenjak generasi sesudah Asy-Syafi’i sampai masa Al-Juwaini, kitab Al-Waraqat menduduki posisi istimewa. Keistimewaan kitab ini justru karena singkatnya namun padat dan menggambarkan bagaimana kaidah ushul fikih dalam mazhab Asy-Syafi’i.
Kualitas kitab ini dipuji sejumlah ulama. Al-‘Amrithi menyebut kitab ini sebagai di antara karya Al-Juwaini yang terbaik (wa khairu kutubihi ash-shighar ma yusamma bi al-waraqat). Ibnu Qawan memujinya sebagai di antara karya terindah, paling bermanfaat untuk pemula, paling komprehensif, paling teliti dan paling ringkas. Al-Hatthab memujinya sebagai kitab yang meskipun kecil tapi besar manfaatnya, padat isinya dan tampak berkahnya.
Kitab ini disusun dalam bentuk mukhtashar. Jadi isinya memang singkat sekali. Ia memang ditulis untuk para pemula yang ingin belajar ushul fikih. Hanya saja, orang yang sudah level lanjutpun tetap merasa mendapatkan manfaat dengan mengkaji kitab ini.
Adapun rincian pembahasannya, topik-topik yang dikupas kitab ini adalah sebagai berikut.
- Makna ushul fikih
- Ta’rif al-ashl (definisi ushul)
- Ta’rif al-far’i (definisi furu’)
- Ta’rif al-fiqh (definisi fikih)
- Al-Ahkam As-Sab’ah (tujuh hukum, yakni wajib, mandub/sunah, mubah, mahzhur/haram, makruh, shahih dna bathil )
- Perbedaan antara fiqh, ilm, zhonn, dan syakk
- Pembagian kalam
- Al-amr wa an-nahyu (perintah dan larangan)
- Al-‘Am wa Al-Khosh (umum dan khusus)
- Al-Mujmal wa Al-Mubayyan (makna global dan makna spesifik)
- Azh-Zhohir wa Al-Mu-awwal (makna eksplisit dan makna interpretatif)
- Al-Af’al (perbuatan-perbuatan)
- An-Nasikh wa Al-Mansukh
- Al-Ijma’ (konsensus)
- Al-Akhbar (karakteristik informasi)
- Al-Qiyas (analogi)
- Al-Hazhru wa Al-Ibahah (kaidah hukum asal: apakah haram ataukah mubah)
- Tartibu Al-Adillah (urutan dalil)
- Shifatu Al-Mufti wa Al-Mustafti (kualifikasi mufti dan peminta fatwa)
- Ijtihad
Sejumlah ulama memberikan perhatian terhadap kitab ini. Ada yang membuatkan manzhumah, ada yang masih meringkasnya lagi dan ada yang membuatkan syarah untuknya. Menariknya, yang membuatkan syarah bukan hanya ulama-ulama mazhab Asy-Syafi’i, tetapi juga ulama-ulama Hanafi, Maliki dan Hanbali!
Di antara manzhumahnya adalah Tashil Ath-Thuruqat li Nazhmi Al-Waraqat karya Al-‘Amrithi (w. 890 H), Manzhumah Ahmad Ath-Thufi/Ath-Thukhi (w. 893 H), Manzhumah Abdul Qodir Al-Muzhaffar (w. ba’da 896 H), Ad-Durar Al-Musyriqat fi Nazhmi Al-Waraqat, karya Ibnu Abi Syarif (w. 906 H), Manzhumah Muhammad Al-Yamani (w. 1085 H) yang dipuji Haji Khalifah sangat indah, Manzhumah Muhammad Zakur Al-Fasi (w. 1120 H), Manzhumah Abu Bakr Al-Ahdal Al-Husaini (w. 1035 H), Manzhumah Abdul Jawad Al-Qina-i (w. 1073 H), Manzhumah Muhammad Al-Yamani (w. 1085 H), Kanzu An-Nufus Asy-Sya-iqat li Nazhmi Al-Waraqat karya Muhammad Al-Buni (w. 1116 H), Manzhumah Muhammad Zakur Al-Fasi (w. 1120 H), Manzhumah Abdullah Himallah (w. 1209 H), Asy-Syadzarat Al-Fakhirah li Al-Waraqat Al-Muzhirat An-Nadhirah karya Utsman An-Najdi (w. 1242 H ), Minah Al-Fa’-‘al fi Warawat Abi Al-Ma’al karya Mukhtar Asy-Syanqithi (w. 1244 H), Manzhumah At-Tijani (w. ba’da 1260 H), Manzhumah Muhammad l-Mami Asy-Syamsawi (w. 1282 H), Manzhumah Ibrahim Kharma (w. 1308 H), Manzhumah Ma-u Al-‘Ainain (w. 1328 H), Sullamu Al-Wushul ila ‘Ilmi Al-Ushul fi Nazhmi Al-Waraqat li Imami Al-Haramain/Sullamu Al-Wushul ila Adh-Dharuri min Al-ushul karya Muhammad Al-Jazairi (w. 1339 H), Manzhumah Muhammad Al-Madani Ar-Ribathi (w. 1378 H), Manzhumah Muhammad Al-Almasi, Manzhumah Muhammad At-Talili, Aqdasu Al-Anfus karya Muhammad Mushthafa Ma’ Al-‘Ainain Al-Maghribi, dan lain-lain. Dari sekian amnzhumah ini yang paling populer adalah Tashil Ath-Thuruqat li Nazhmi Al-Waraqat karya Al-‘Amrithi (w. 890 H). Di antara yang dikenal meringkasnya sampai seukuran separuhnya adalah Ibrahim bin Musa bin Bilal Al-Karki (w. 853 H). Ada juga mukhtashar karangan Ali Al-Bakri (w. 952 H).
Adapun syarahnya, ini bagian terbesarnya. Di antara syarahnya adalah Syarhu Ibn Ash-Sholah (w. 643 H), Syarhu Abdurrahman bin Al-Firkah Al-Fazari (w. 690 H), Taudhihu Al-Musykilat min Kitab Al-Waraqat karya Al-Mahalli (w. 864 H) yang sering dikenal dengan nama Syarah Al-Mahalli, Al-Anjum Az-Zahirat ‘Ala Halli Alfazh Al-Waraqat fi Ushul Al-Fiqh karya Al-Mardini (w. 871 H), Syarhu Ibnu Imam Al-Kamiliyyah (w. 874 H), At-Tahqiqat fi Al-Waraqat karya Umar Al-Balbisi (w. 878 H) , Syarhu Qosim ibnu Quthlubugha (w. 879 H), At-Tahqiqat fi Syarhi Al-Waraqat karya Ibnu Qawan (w. 889 H), Ghayatu Al-Maram fi Syarhi Muqaddimati Al-Imam karya Ahmad At-Tilimsani (w. 900 H), Qurratu Al-‘Ain bi Syarhi Waraqati Al-Imam Haramain karya Al-Hatthab/Muhammad Ar-Ru’aini (w. 954 H), Ghayatu Al-Ma’mul fi Syarhi Waraqat Al-Ushul karya Syuhabuddin Ar-Ramli (w. 957 H), Syarhu Yunus Al-‘Itsawi (w. 978 H) , Syarhu Al-Waraqat Al-Kabir dan Syarhu Al-Waraqat Ash-Shaghir karya Ahmad bin Qosim Al-‘Abbadi (w. 992 H), Syarhu Manshur Ath-Thabalawi (w. 1014 H), Syarhu Yahya Al-Mishri (w. 1015 H), Jami’ Al-Mutafarriqat min Fawa-id Al-Waraqat karya Ibrahim Al-Mulla Al-Hanafi, At-Taharir wa Al-Mulhaqat wa At-Taqarir Al-Muhaqqaqat karya Ibrahim Al-Mulla Al-Hanafi, Kifayatu Ar-Ruqat ila ‘Urfi Al-Waraqat karya Ibrahim Al-Mulla Al-Hanafi, At-Ta’liqat ‘ala Al-Waraqat karya Abdurrahman Al-Jathili, Al-Ma’arij Al-Murtaqat ila Ma’ani Al-Waraqat karya Muhammad Al-Murabith Ad-Dalla-i Al-Maliki, At-Ta’birat Al-Wadhihah ‘an Syarhi Al-Waraqat karya Muhammad Abdu Robbir Rasul, Ats-Tsamarat ‘Ala Al-Waraqat karya Khadhir Al-Lajmi, At-Tahqiqat Syarhu Al-Waraqat karya Husain Al-Kalilani, Al-Kalimat An-Nayyirat fi Syarhi Al-Waraqat karya Masyhur Hasan Salman, Syarah Muhammad Al-Hasan Ad-Dado Asy-Syanqithi, Syarah Khalid Ash-Shoq’abi, dan lain-lain.
Di zaman sekarang ada sejumlah ulama yang mensyarahnya dalam bentuk audio kemudian ada yang mentranskripnya. Di antaranya, syarah Shalih bin Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh, Syarah Abdullah Al-Jibrin, Syarah ‘Athiyyah Muhammad Salim, Syarah Abdul Karim An-Namlah, Syarah Hamzah Al-Fa’r, Syarah ‘Abid As-Sufyani, Syarah Abdullah bin Shalih Al-Fauzan, Syarah Shalih bin Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh, Syarah Abdul Aziz bin Qasim, Syarah Abdul Karim Al-Khudhair, Syarah Bisyr Al-Bisyr, Syarah Shadiq Al-Baidhani, Syarah Shalih Ad-Duwaisy, Syarah Faish Az-Zaubi, Syarah Sa’id Faudah, Syarah Umar Al-Kayyal, Syarah Sa’ad Asy-Syatsri, dan lain-lain.
Di antara sekian banyak syarah ini, yang yang paling terkenal adalah Taudhihu Al-Musykilat min Kitab Al-Waraqat karya Al-Mahalli (w. 864 H) yang sering dikenal dengan nama Syarah Al-Mahalli dan Al-Anjum Az-Zahirat ‘Ala Halli Alfazh Al-Waraqat fi Ushul Al-Fiqh karya Al-Mardini (w. 871 H)
Manuskrip kitab ini di antaranya bisa didapatkan di Perpustakaan “Markaz Al-Malik Faishol li Al-Buhuts wa Ad-Dirosat Al-Islamiyyah” di Riyadh; Saudi Arabia, King Saud University di Riyadh; Saudi Arabia, Maktabah Al-Malik Abdul Aziz Al-‘Ammah di Riyadh; Saudi Arabia, Maktabah Jami’ah Al-Azhar di Kairo; Mesir, Al-Maktabah Al-Azhariyyah di Kairo; Mesir, Dar Al-Kutub Al-Mishriyyah/Dar Al-Kutub wa Al-Watsa-iq Al-Qoumiyyah di Kairo; Mesir, Al-Khizanah At-Taimuriyyah di Kairo; Mesir, Maktabah Al-Auqaf Al-‘Ammah di Baghdad; Irak, Al-Maktabah Al-‘Abbasiyyah di Bashrah; Irak, Al-Muthaf Al-‘Iraqi di Baghdad; Irak, Khizanah Husain ‘Ali Mahfuzh di Al-Kazhimiyyah; Irak, Muhammad Al-Khol/As-Sulaimaniyyah di Irak, Muthaf Al-Jazair di Aljazair, Maktabah Al-Jami’ Al-Kabir di Shon’a; Yaman, Al-Badiriyyah di Al-Quds; Palestina, Maktabah Al-Masjid Al-Aqsha di Al-Quds; Palestina, Jami’ah Al-Imarat Al-‘Arabiyyah Al-Muttahidah di Uni Emirat Arab, Al-Maktabah Al-Ahmadiyyah bi jami’ Az-Zaitunah di Tunisia, Al-Markaz Al-Hukumi di Istanbul, Turki, Al-Maktabah As-Sulaimaniyyah di Istambul; Turki, As’ad Afandi di Istanbul, Turki, Kulliyyatu Al-Ilahiyyat di Teheran; Iran, Perpustakaan Universitas Leipzig, di Leipzig; Jerman, The Berlin State Library di Berlin: Jerman, Bibliothèque Nationale de France di Paris; Prancis, Goethe-Institut di Goethe; Jerman, Selly Oak Colleges Library/ The Mingana Collection di Birmingham; Inggris, dan masih banyak lai di tempat-tempat yang lainnya.
Di antara penerbit yang pernah mencetaknya, Mathba’ah ‘Utsman Abdurrazzaq tahun 1303 H, Al-Mathba’ah Al-Maimaniyyah di Mesir tahun 1332 H, Mathabi’ Ar-Riyadh tahun 1375 H, Dar At-Turats dengan editor Abdul Lathif bin Muhammad Al-‘Abd tahun 1397 H, Mathba’ah Safir di Riyadh dan dipublikasikan Mathba’ah Ibnu Khuzaimah dengan komentator Farid Mushthafa Salman tahun 1412 H, Dar Ash-Shumai’i di Riyadh tahun 1416 H, Maktabah Nizar bin Mushthafa Al-Baz di Mekah dan Riyadh tahun 1417 H, Al-Maktabah Al-Hasyimiyyah di Damaskus dengan komentator Jamaluddin Al-Qasimi, Al-Ahqaf di Yaman, Dar Al-Kutub An-Nashiriyyah, Maktabah Al-Haram Al-Makky, dan lain-lain. Kitab ini juga sempat diterjemahkan ke bahasa Prancis dan diterbitkan di Tunisia tahun 1930.
Penerbit Dar Azh-Zhohiriyyah di Kuwait mencetak kitab ini tahun 1435 H/2014 atas jasa Hayif An-Nabhan dengan ketebalan 132 halaman. Sejauh ini, cetakan terbaik yang saya tahu untuk kitab Al-Waraqat dengan keistimewaan tahqiq yang serius adalah versi Hayif An-Nabhan ini.
CATATAN
Tulisan saya tentang kitab Ar-Risalah karya Asy-Syafi’i bisa dibaca dalam artikel berjudul Kepadatan Ilmu Dalam Kitab “Ar-Risalah” Karya Asy-Syafi’i
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين