Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Dalam rumah tangga, obrolan pasangan suami istri terutama yang dilakukan di atas ranjang (pillow talk) bisa saja bermacam-macam.
Mungkin membicarakan masalah anak.
Mungkin mengobrolkan urusan kerja.
Mungkin mendiskusikan hubungan dengan tetangga/kerabat/teman.
Mungkin memperdebatkan seputar planning ke depan.
Mungkin membahas persoalan yang dipicu kecemburuan.
Mungkin saling curhat psikis yang tertekan atau pikiran stres.
Mungkin obrolan romantisme dan nostalgia.
Mungkin tentang masa kecil.
Mungkin tentang pengalaman berkesan.
Mungkin juga hanya obrolan canda.
Dan seterusnya.
Yang paling sering biasanya membicarakan masalah uang. Sedihnya, tak jarang tema seperti ini berakhir dengan pertengkaran, perselisihan, bahkan perceraian.
Tapi di antara semua tema pembicaraan suami-istri, yang paling bermutu adalah pembicaraan tentang Allah, sifat-sifat-Nya, syariat-Nya, usaha mendekat kepada-Nya, upaya mencintai-Nya, mengingat-ingat nikmat-Nya, mem-planning bentuk-bentuk rasa syukur kepada-Nya, merenungi kejadian-kejadian yang menggiring rasa takut kepada-Nya dan semua hal yang semakna dengan hal ini.
Obrolan semacam inilah yang bisa diharapkan dibanggakan Allah di hadapan malaikat-malaikat-Nya. Tentu saja bukan hanya obrolan pasangan suami istri, tetapi juga obrolan dengan kawan, orang tua, kerabat, tetangga dan kenalan manusia siapappun yang kita miliki.
Mu’awiyah meriwayatkan,
Artinya,
“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah melewati sekelompok para sahabatnya. Lalu Rasulullah ﷺ bertanya: ‘Majelis apa ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami duduk untuk mengingat Allah dan memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan anugerah-Nya kepada kami.’ Rasulullah ﷺ bertanya lagi: ‘Demi Allah, apakah kalian duduk di sini hanya untuk ini?’ Mereka menjawab: ‘Demi Allah, kami duduk-duduk di sini hanya untuk ini.’ Kata Rasulullah selanjutnya: ‘Sungguh aku tidak akan menyuruh kalian bersumpah karena tidak percaya kepada kalian. Tetapi Jibril telah mendatangiku kemudian memberitahukan kepadaku bahwasanya Allah Azza wa Jalla membanggakan kalian di hadapan para malaikat.’ (H.R. Muslim)
Yuk kita tingkatkan kualitas obrolan suami-istri.
CATATAN
Yang belum diberi rezeki suami/istri berarti mempraktekkan nasihat ini dengan orangtua, kerabat, teman, tetangga, dan kenalan semampunya.
16 Jumada al-Ūlā 1444 H/10 Desember 2022 pukul 19.37