Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Bayangkan ada biji beras yang memenuhi seluruh bumi.
Kemudian ada seekor burung yang mematuk satu biji saja untuk dibawa terbang ke langit.
Lalu dia tidak kembali sebelum berlalu 100 tahun!
Begitu sudah berlalu seratus tahun, barulah burung tersebut kembali ke bumi untuk mematuk sebiji lagi dan dibawa ke angkasa.
Lalu dia tidak kembali lagi untuk 100 tahun yang kedua!
Lalu dia kembali lagi ke bumi demi mematuk sebiji beras itu untuk yang ketiga kalinya.
Demikian seterusnya untuk setiap biji selalu melewati waktu 100 tahun.
Sampai akhirnya seluruh biji beras di bumi itu habis.
Bisakah Anda membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mematuki semua biji-biji beras di seluruh bumi itu sampai habis?
***
Ketahuilah!
Sesungguhnya durasi siksaan bagi para pendosa di kalangan orang-orang yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya itu jauh lebih lama daripada waktu yang diperlukan oleh burung itu untuk menghabiskan biji beras di seluruh bumi!
Diriwayatkankan Nabi Isa bersabda,
“In this accursed spot shall abide the infidels for evermore: insomuch that if the world were filled with grains of millet, and a single bird once in a hundred years should take away a single grain to empty the world—if when it should be empty the infidels were to go into paradise, they would rest delighted. But there is not this hope, because their torment cannot have an end, seeing that they were not willing for the love of God to put an end to their sin.” (Injil Barnabas: 136)
Riwayat ajaran Nabi Isa tentang gambaran lamanya siksaan di neraka ini adalah contoh bagus untuk mendekatkan pemahaman saat Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang menutup diri untuk menerima kebenaran itu akan disiksa di neraka dengan ungkapan “khālidīna fīhā abadan”!
Allah berfirman,
Artinya,
“Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka tidak akan memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong.” (Q.S. al-Aḥzāb: 64-65)
CATATAN
Teks asli dalam injil Barnabas memakai diksi “grains of millet” (biji milet). Yakni sejenis biji gandum yang di zaman Nabi Isa menjadi makanan pokok. Saya kontekstualisasikan dengan beras, karena di negeri kita kaum muslimin lebih familiar dengan beras. Kontekstualisasi ini tidak mengubah esensi makna.
16 Zulkaidah 1444 H/ 5 Juni 2023 pukul 19.34