Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Berbahagialah lelaki yang punya istri cantik dan kasur yang empuk, tapi cintanya kepada Rabbnya tetap lebih tinggi.
Tetap menjadikan akhirat sebagai visinya.
Dia menolak terfitnah dengan istrinya, menghabiskan tenaga untuk bersenang-senang di atas kasur, berpelukan semalaman dan hanya menikmati tidur saja.
Dia memilih bangun malam, melepaskan pelukan istrinya, menyingkirkan selimutnya, menyucikan dirinya dengan air, kemudian melakukan qiyamul lail, salat menyembah-Nya dengan tekun, berzikir mengingat-Nya, bermunajat membisiki-Nya dan meminta ampun kepada-NYa.
Al-Baihaqī dalam al-Asmā’ wa al-Ṣifāt meriwayatkan,
Artinya,
“(di antara 3 orang yang Allah mencintai mereka, tertawa kepada mereka dan bergembira kepada mereka adalah) lelaki yang punya istri cantik dan kasur empuk nan bagus, lalu dia bangun salat malam, meninggalkan syahwatnya, lalu mengingat-Ku dan bermunajat kepada-Ku. Padahal kalau mau, dia bisa saja tidur.” (Al-Baihaqī dalam al-Asmā’ wa al-Ṣifāt, juz 2 hlm 408)
10 Zulhijah 1444 H/ 28 Juni 2023 pukul 17.10