Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Terkadang kita akan mendapati orang yang sangat mudah lisannya berkata kotor.
Terutama saat berdebat.
Sebaliknya ada sebagian hamba Allah yang lisannya tidak berucap kecuali yang baik-baik saja.
Dalam kondisi apapun. Semarah apapun. Dihinakan sekeras apapun.
Hal demikian dikarenakan ucapan baik karena Allah itu adalah adalah ilham dari Allah. Karena itu, penghuni surga disebut dalam Al-Qur’an bahwa mereka selalu diilhami kalimat-kalimat baik. Tidak pernah mengucapkan kalimat buruk. Allah berfirman,
Artinya,
“Mereka diberi petunjuk ucapan baik.” (Q.S. Al-Ḥajj: 24)
Mafhumnya, siapa yang lisannya masih kotor atau dominan kotor, itu menunjukkan pengaruh dan ilham setan masih sering menguasainya. Karena itulah ada ayat yang mengatakan bahwa setan-setan itu memang senantiasa “memberi wahyu” kepada para kekasihnya dengan memberi gagasan-gagasan ucapan buruk, makian, laknat dan semisalnya yang semakin menambah dosa dan permusuhan.
Senang membantah nasihat kebaikan. Allah berfirman,
Artinya,
“Sesungguhnya setan benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya agar mereka membantahmu.” (Q.S. al-An‘ām: 121)
***
Berbahagialah engkau yang lisanmu selalu wangi, baik dalam keadaan rida maupun marah.
Yang setiap hendak berucap buruk selalu menahan diri seraya mengingat Allah, dan berharap rida-Nya.
Yang lebih memilih ucapan baik daripada ucapan jelek.
Sebab itu pertanda pengaruh setan pada dirimu sudah kecil dan tidak terlalu mengendalikan hidupmu.
21 Zulhijah 1444 H/9 Juli 2023 pukul 06.30