Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Abū Hanīfah terkenal sebagai pembungkam hebat kaum ateis.
Konon, suatu saat beliau berada di dalam masjid.
Lalu sekelompok orang ateis datang sambil menghunus pedang untuk membunuh beliau.
Abū Hanīfah mendakwahi mereka,
“Sebentar, jawab dulu satu pertanyaanku sebelum kalian melakukan apa yang kalian inginkan.”
Mereka menjawab,
“Silakan.”
Abū Hanīfah berkata,
“Ada seorang lelaki yang memberi informasi kepada kalian bahwa sebuah kapal laut berisi penuh muatan barang dagangan berjalan dengan lancar, lurus sesuai rute tapi tidak ada kaptennya, tidak ada kelasinya dan tidak ada yang mengarahkannya. Padahal angin bertiup kencang dan ombak pukul memukul. Tapi kapal tersebut selamat sampai pelabuhan. Menurut kalian apakah informasi itu rasional?”
Mereka menjawab,
“Tidak. Informasi semacam itu tidak bisa diterima akal sama sekali.”
Abū Hanīfah berkata,
“Nah, Jika kapal laut saja dalam kondisi berpotensi hancur, tenggelam dan kacau mustahil bisa berjalan lurus sesuai rute tanpa ada kapten dan awak kapal, bagaimana mungkin dunia ini bisa berjalan dengan rapi tanpa Pencipta dan Penjaga sementara kondisinya bermacam-macam, meragam dan berbeda-beda.”
Akhirnya para ateis itu menangis dan bertobat.
***
Begitulah, ketertataan dunia dan segala isinya ini memustahilkan jika tidak ada yang mengurus dan mengaturnya.
Dialah Sang Pencipta.
Namanya Allah.
***
Mari kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita tentang pembuktian adanya Tuhan.
Yang simpel-simpel saja.
Agar kelak saat dewasa, mereka tidak jadi korban penyesatan kaum ateis.
10 Muharram 1445 H/ 28 Juli 2023 pukul 09.56