Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Hidup itu pasti ada susahnya dan ada gembiranya.
Susah melulu tidak ada bahagianya, mustahil.
Bahagia melulu tidak ada susahnya juga tidak mungkin.
Kebahagiaan yang dishare di instagram, FB dan tiktok itu bisa menipu. Karena hidup tidak mungkin terus begitu.
Demikian pula susah yang dicurhatkan di di instagram, FB dan tiktok. Tidak mungkin setiap detik susah terus. Pasti ada bahagianya.
Semua itu sudah sunatullah.
Pasti akan muncul dalam hidup manusia.
Gabungan masa bahagia dan masa sedih itulah yang dalam Al-Qur’an disebut ayyamullāh (أَيَّامُ اللهِ).
Hari-hari Allah.
Yakni hari-hari dimana Allah memberi nikmat dan hari-hari dimana Allah menguji dengan kesusahan, bahkan tanda kemurkaan-Nya.
Saat bahagia kita disuruh bersyukur.
Saat susah kita disuruh tabah.
Mengingat-ingat masa sedih dan masa bahagia adalah kewajiban seumur hidup agar kita semakin tangguh dalam melaksanakan syukur dan tabah.
Allah berfirman,
Artinya,
“Ingatkanlah mereka tentang hari-hari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat penyabar lagi banyak bersyukur.” (Q.S. Ibrāhīm: 5)
CATATAN
Adapun cara mengetahui bahwa sesuatu adalah sebuah ujian karena keimanan & ketaqwaan dan bukan sebuah adzab atau murka Allah, maka itu harus dilihat dari amalnya.
Jika selama ini orang sangat menjaga dirinya dalam ketaatan, menjaga diri agar tidak menzalimi sesama, lalu diberi ujian maka kita berhusnuzan itu ujian.
Tapi jika dia ahli maksiat, lupa akhirat dan asal-asalan mengingat Allah, maka sudah layak untuk khawatir itu teguran dan musibah agar segera tobat.
1 September 2023/ 15 Safar 1445 H pukul 19:42