Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Tidak ada hadis sahih atau hasan sekalipun yang mengajarkan konsepsi Nur Muhammad.
Di antara riwayat lain yang sering dipakai untuk membenarkan ajaran Nur Muhammad adalah kisah yang sering di tulis di kitab-kitab maulid Nabi ﷺ berikut ini,
Artinya,
“Dari Ibnu ‘Abbās, ‘Sesungguhnya Quraisy itu dahulu berupa nur/cahaya di hadirat Allah azza wa jalla selama 2000 tahun sebelum Allah menciptakan Adam. Nur tersebut bertasbih dan para malaikat juga bertasbih mengikuti tasbihnya. Tatkala Allah menciptakan Adam , maka Allah meletakkan nur tersebut pada tulang punggungnya. Rasulullah ﷺ bersabda,’Lalu Allah azza wajalla menurunkan aku ke bumi (sementara aku) di dalam tulang punggungnya. Lalu Allah menjadikan aku di dalam tulang punggung Nuh di kapalnya dan melemparkan aku ke dalam api di dalam tulang punggung Ibrahim alaihissalam. Kemudian Allah terus menerus memindahkanku di berbagai tulang punggung yang mulia menuju rahim yang suci hingga membuat aku lahir dari kedua orang tuaku sementara keduanya tidak pernah berzina sekalipun.” (al-Syarī’ah lil ājurrī, juz 3 hlm 1419)
***
Riwayat di atas ada dalam Maulid al-Dība’ī. Yang biasa diba’an pasti familiar dengan teks di atas
Ibnu Kaṡir menilai riwayat tersebut munkar jiddan. Beliau berkata,
Artinya,
“al-Ḥāfiẓ Ibnu ‘Asākir berkata, ‘Ini adalah hadis yang janggal sekali’. Saya (Ibnu Kaṡir) berkata, ‘Bahkan ia munkar jiddan.” (al-Bidāyah wa al-Nihāyah, juz 3 hlm 371)
Ibnu al-Jauzī menegaskan ini hadis palsu. Beliau berkata,
Artinya,
“Ini adalah hadis palsu. Ada tukang dongeng yang memfabrikasikannya.” (al-Mauḍū‘āt, juz 1 hlm 281)
Al-Suyūtī juga menyetujui penilaian Ibnu al-Jauzī ini dan bahkan menguatkannya dengan mengutip pernyataan al-Żahabī dalam Mīzān al-I’tidāl.
Riwayat ini adalah contoh bagus pernyataan Abdullah al-Gumārī yang mengatakan bahwa banyak kitab-kitab Maulid Nabi ﷺ yang dipenuhi riwayat-riwayat palsu terkait keutamaan Nabi ﷺ. Beliau berkata,
Artinya,
“Kitab-kitab maulid Nabi ﷺ penuh dengan riwayat-riwayat palsu (tentang Nur Muhammad) ini. Akhirnya ia menjadi akidah yang kokoh di benak para awam.”
22 Januari 2024/ 11 Rajab 1445 H pukul 17.17