Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Kata ‘Izzuddīn bin ‘Abdussalām, Ibnu ‘Arabī itu menghalalkan perzinaan!
Al-Żahabi menukil ucapan beliau sebagai berikut,
Artinya,
“Beliau (Izzuddīn bin ‘Abdussalām ) berkata tentang Ibnu ‘Arabī: Syaikh bejat, pendusta, berpendapat alam itu qadim dan tidak mengharamkan kemaluan wanita-ajnabi-” (Siyar A’lām al-Nubalā’, juz 23 hlm 49)
***
Ingat, Izzuddīn bin ‘Abdussalām adalah ulama besar terhormat dalam mazhab al-Syāfi‘ī.
Gelarnya Sulṭānu al-Ulamā’ dan Syaikhu al-Islām.
Kata Ibnu Daqīq al-‘īd, beliau sudah mencapai derajat mujtahid!
Berita tentang Ibnu ‘Arabī ini cobalah dibandingkan dengan ucapan-ucapan Rajneesh/Osho, orang India yang mempromosikan freesex dengan bahasa-bahasa filsafat dalam video yang saya sertakan tautannya di akhir tulisan. Alur argumentasi Rajneesh bagi awam benar-benar tampak logis dan rasional sampai level “scary”! Yakni benar-benar mengguncang!
***
Kemaksiatan itu jika dipropagandakan dengan bahasa kampungan, maka pasti akan cepat ditentang.
Jika dibicarakan dengan bahasa canda, maka orang lama-lama akan menganggapnya biasa.
Tapi jika diajarkan dengan bahasa filsafat, maka akan tampak sebagai hikmah!
Kalau diberi pakaian tasawuf, maka dia bahkan bisa distempel sebagai bentuk taqarrub ilallāh!
Sejak zaman Iblis menggoda nabi Adam, kemaksiatan memang bisa dijadikan tampak indah dengan kata-kata!
Ceramah Rajneesh bisa dilihat di sini.
21 Februari 2024/ 11 Sya’ban 1445 H pukul 10.13