Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ada wanita yang diuji suami jahat, sehingga mengangankan suami yang sabar, penyayang, lembut, perhatian, tanggung jawab, romantis, setia, meratukan, bla…bla…bla…
Sebaliknya, ada wanita yang diberi nikmat suami “sempurna” seperti itu, tapi dia diuji dengan ujian lain.
Apa itu?
KEBOSANAN!
Bosan sampai level menceraikan suaminya karena katanya “terlalu baik sehingga tidak ada tantangan”. Merasa “tercekik” dalam cinta yang ekstrem.
Artinya, lelaki berakhlak buruk itu salah, berakhlak baik juga tetap salah!
Sama juga saat menjadi perempuan sebenarnya.
Istri berakhlak buruk suaminya mengeluh, istri “terlalu baik” suami juga bosan lalu selingkuh!
***
Apakah ayat hidup semacam ini belum cukup menjadi bukti pasti betapa palsunya dunia ini?
Palsu karena tidak akan pernah kita temukan kebahagiaan hakiki pasangan suami-istri di sini.
Selalu saja ada hal yang menyakiti hati sehati-hati apa pun kita melangkah.
Tidak seperti di akhirat di mana suami tidak akan pernah bosan kepada istrinya dan istri tidak akan pernah bosan kepada suaminya. Diriwayatkan Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Dia (sang suami) di sisi istrinya (di dalam surga) tidak pernah bosan kepadanya dan sang istri tidak pernah bosan dengan suaminya.” (al-Ba‘tsu wa al-Nusyūr hlm 344)
***
Memang keliru besar jika fokus kita hidup di dunia ini mencari kebahagiaan rumah tangga.
Seharusnya kebahagiaan kita adalah karena beramal saleh.
Bahagia bisa sujud menyembah Allah.
Bahagia karena telah berusaha membuat Allah rida.
Menikmati dunia cukup sekedarnya saja.
Supaya tidak lupa, bahwa kita masih hidup di sini. Belum hidup di hari pembalasan.
Allah berfirman,
Artinya,
“Carilah negeri akhirat memakai dunia yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia..” (Q.S. al-Qaṣaṣ: 77)
15 Agustus 2024 / 10 Safar 1446 pada 07.24