Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Wahai wanita salehah,
Jika engkau punya suami saleh yang amalnya luar biasa, rasa takutnya kepada Allah sangat besar, yang sering menangisi dosa-dosanya saat sendiri, yang zuhud di dunia dan menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya, lalu suamimu mencapai derajat tinggi di sisi Allah, sementara amalmu jauh di bawah suamimu walaupun engkau masuk surga juga (tapi yang lebih rendah), maka berbahagialah, sebab engkau AKAN DITARIK ikut suamimu di surga yang tinggi itu sebagai bentuk karunia dari Allah tanpa mengurangi sedikit pun ganjaran suamimu.
Yang demikian dikarenakan Allah tidak ingin mengecewakan hamba-Nya sehingga tetap menghimpun orang-orang saleh dengan semua orang yang dicintainya.
Bahkan yang ditarik hamba saleh ini bukan hanya istrinya, tetapi juga ayah-ibunya, dan anak-anaknya selama mereka juga orang-orang yang saleh! Ibnu Katsīr berkata,
Artinya,
“Mereka dihimpun bersama dengan orang-orang yang dicintainya di dalam surga, yakni orang tua, istri-istri dan anak-anak. Asalkan mereka memang layak masuk surga di kalangan kaum mukminin. Supaya senang hati mereka dengan keberadaan mereka. Hingga derajat mereka yang rendah akan diangkat ke derajat yang tinggi sebagai bentuk nikmat dari Allah dan kebaikan tanpa mengurangi derajat yang tinggi itu sebagaimana firman Allah, ‘Orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan mereka dalam iman, maka Aku akan menyusulkan keturunannya kepada mereka.” (tafsir Ibnu Kaṡīr, juz 4 hlm 388)
Oleh karena itu, sekali-kali jangan menyia-nyiakan nikmat suami yang saleh atau anak yang saleh atau orang tua yang saleh.
Jangan memusuhi mereka hanya karena persoalan duniawi.
Jangan sampai mengutamakan dunia yang fana dengan mengutamakan kesenangan duniawi yang sampai berdampak mengurangi amal saleh keluarga kita atau bahkan melenyapkannya.
20 Agustus 2024 / 15 Safar 1446 pada 12.56