Oleh : Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Salah satu ulama yang menyinggung sekte Duruz (الدروز) adalah Al-Hishni dalam kitab Kifayatu Al-Akhyar. Al-Hishni berkata,
Artinya,
“Ketahuilah bahwasanya orang-orang zindiq statusnya seperti orang-orang Majusi. Demikian pula orang-orang Duruz. Tidak halal sembelihan mereka” (Kifayatu Al-Akhyar, hlm 520)
Dalam pernyataan di atas, Al-Hishni menegaskan bahwa sekte Duruz adalah sekte kafir. Buktinya, beliau menyamakan Duruz dengan Majusi dan orang-orang Zindiq.
Konteks ucapan Al-Hishni di atas sebenarnya berbicara tentang hukum sembelihan orang-orang di luar Islam. Al-Hishni menjelaskan bahwa sembelihan orang-orang Zindiq, Majusi dan Duruz itu tidak halal. Hal ini bermakna orang-orang Duruz adalah orang-orang kafir, karena dalam fikih penyembelihan hanya orang muslim atau ahli kitab saja yang sembelihannya halal.
Pertanyaannya, “Siapa itu sekte Duruz?’
Sekte Duruz sebenarnya adalah sekte yang merasa muslim, hanya saja sejumlah keyakinannya membuat mereka divonis kafir oleh para ulama.
Sekte ini dinamakan Duruz karena dinisbahkan kepada salah satu dari dua propagandisnya, yaitu Abu Manshur Ad-Durzi (أبو منصور الدُّرْزِيُّ) atau Muhammad Ad-Darozi (محمد الدَّرَزِيُّ).
Sekte Duruz termasuk sekte Isma’iliyyah, bahkan bisa dikatakan sempalan pertama Isma’iliyyah.
Sekte Isma’iliyyah adalah salah satu pecahan Syiah yang dipandang sekte Syiah yang ekstrim (ghulat) . Mereka dikatakan ekstrim karena meyakini sejumlah akidah menyimpang seperti mengingkari sifat Allah, mengkafirkan orang yang tidak meyakini ada makna batin untuk Al-Qur’an, dan menjadikan imam sebagai poros propaganda mereka, bahkan dihubungkan dengan keyakinan terkait Allah.
Sekte Duruz beraroma Bathiniyyah juga karena meyakini bahwa makna ayat Al-Qur’an itu selalu mengandung dua makna, yakni makna zhohir dan makna batin. Mereke sendiri lebih suka menyebut diri Muwahhidin meskipun tidak menolak disebut Duruz.
Ciri utama sekte Duruz adalah menyembunykan akidah mereka supaya tidak diketahui kelompok-kelompok Islam yang lain.
Munculnya sekte Duruz itu di masa Daulah Fathimiyyah.
Di zaman Sholahuddin Al-Ayyubi, mereka ikut memerangi pasukan salib. Di zaman Baybars mereka ikut memerangi tentara Tartar. Saat Prancis menjajah pun mereka ikut berperang dengan kaum muslimin untuk melawan.
Orang-orang Duruz pada zaman sekarang banyak tinggal di sekitar Libanon, Suriah, dan sebagian Palestina.
Keyakinan paling fatal yang dimiliki oleh sekte Duruz adalah menuhankan Al-Hakim Bi Amrillah, salah satu penguasa Daulah Fathimiyyah.