Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Seorang lelaki membuat status WA bunyinya begini,
“Info XXXX cah Jebres, wong ruwet iki” (info: si fulan, anak Jebres. Dia orang yang tidak beres)
Tak lupa dia memajang foto orang yang dimaksudkan.
Asal mula munculnya status WA tersebut adalah masalah pinjol (pinjaman online). Pembuat status jengkel, karena namanya dipakai untuk pinjol, tapi yang pinjam malah tidak bayar-bayar. Akhirnya beban itu berpindah ke pundaknya.
Lelaki yang dijelekkan tidak terima. Dia tersinggung. Diajaklah dua kawannya untuk melakukan pembunuhan. Korban dipancing dengan kata-kata bohong hingga dibawa ke area sawah.
Di sanalah korban dicekik, dijegal dan dipukul kepalanya dengan tongkat hingga tak sadarkan diri. Dalam kondisi pingsan tapi masih hidup, korban dimasukkan ke dalam karung, lalu diberi pemberat berupa 3 buah batu paving, kemudian diikat dengan kawat, lalu dilemparkan ke sungai Bengawan Solo.
Masih baru-baru ini kejadiannya. Kira-kira tengah malam, 12 Syawal 1444 H/ Selasa 2 Mei 2023.
***
Begitulah.
Kadang nyawa bisa hilang dengan tragis hanya karena salah ngomong. Salah tulis.
Banyak sekali kejadian dalam hidup yang semisal dengan ini yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga lisan dan jemari.
Agar tidak menyesali apa yang telah diucapkan atau ditulis.
Agar tidak terkena dampak bahaya yang sangat fatal akibat apa yang diucapkan atau ditulis.
Adakah amalan supaya kita tidak salah ngomong atau salah tulis?
Iya, ada. Di antaranya adalah membaca doa yang diajarkan Nabi ﷺ terkait menjaga lisan. Doa tersebut saya sadurkan sebagai berikut,
Artinya,
“Ya Allah bimbinglah lisanku dan bimbinglah jemariku.”
CATATAN
Lafal asli yang diajarkan Nabi ﷺ adalah doa panjang yang mana salah satu segmennya berbunyi “wa saddid lisānī”. Yakni fokus minta diarahkan dan dibimbing Allah supaya tidak salah ngomong.
Hanya saja karena di zaman sekarang ngomong itu diwakili tulisan, maka tidak mengapa menambah lafal untuk memperkuat sehingga yang dimintakan Allah dibimbing bukan hanya lisan kita, tetapi juga jemari kita saat mengetik. Sedikit memodifikasi doa ma’tsur dengan ditambah lafal-lafal maṣnū’ biasa dilakukan oleh para ulama.
***
Link berita bisa dibaca di sini:
20 Syawwāl 1444 H/ 11 Mei 2023 pukul 19.21